Sikap Ulama Jateng soal Salat Jemaah di New Normal

Ulama se-Jawa Tengah (Jateng) menggelar halaqah membahas tata cara ibadah menghadapi masa new normal.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dan wakilnya, Taj Yasin Maimoen serta Ketua MUI Jateng KH Ahmad Daroji saat halaqah ulama membahas tata ibadah di masjid jelang new normal, Rabu, 3 Juni 2020. (Foto: Humas Pemprov Jateng)

Semarang - Sejumlah ulama di Jawa Tengah (Jateng) menggelar halaqah atau pertemuan di gedung A lantai dua kantor Gubernur Jateng, di Semarang, Rabu, 3 Juni 2020. Halaqah digelar untuk membahas tatanan beribadah di era new normal.

Halaqah dipimpin oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah KH Ahmad Darodji dengan anggota para ulama dan pengasuh pondok pesantren di Jateng. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan wakilnya, Taj Yasin Maimoen juga hadir dalam pertemuan tersebut.

"Hasil halaqah ini, kami memutuskan akan memberikan kelonggaran untuk beribadah di masjid, khusus untuk daerah zona hijau. Namun pelaksanaannya tetap harus menggunakan protokol kesehatan yang ketat," kata Ahmad Daroji usai halaqah rampung digelar.

Daroji menuturkan selama ini masyarakat sudah rindu untuk beribadah di masjid. Mereka rindu untuk Jumatan atau salat berjemaah di masjid-masjid kampung mereka.

Hasil halaqah ini, kami memutuskan akan memberikan kelonggaran untuk beribadah di masjid, khusus untuk daerah zona hijau.

Namun, perkembangan kurva penularan Covid-19 di Jateng saat ini belum turun drastis. Sehingga, kondisi itu belum mengizinkan digelarnya kegiatan di tempat ibadah secara menyeluruh.

Dan dengan dengan kesepakatan para ulama tersebut maka Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng juga akan melakukan penyesuaian soal fatwa tentang tatanan beribadah di era wabah Covid-19. Sebelumnya, MUI melarang kegiatan beribadah di seluruh tempat ibadah, khususnya masjid. 

"Besok kami dari Komisi Fatwa MUI akan menggelar sidang terkait hasil halaqah ini. Nantinya, akan ada kelonggaran beribadah di daerah zona hijau namun tetap menggunakan protokol kesehatan ketat. Untuk daerah kuning dan merah, nanti dulu karena itu bahaya," terangnya.

Fatwa itu nantinya mengubah fatwa awal dari MUI Jateng. Jika sebelumnya MUI meminta seluruh masyarakat Jateng beribadah di rumah, kali ini akan ada beberapa daerah yang diperbolehkan menggelar kegiatan ibadah di masjid.

"Tapi karena virus ini masih ada dan penularannya masih terjadi, sehingga meskipun diberikan kelonggaran harus dengan protokol kesehatan ketat. Sebab selama ini, masih banyak masyarakat yang belum sadar memakai masker, jaga jarak dan cuci tangan menggunakan sabun," ucap dia. 

Gubernur Ganjar mengatakan hasil halaqah akan dijadikan pedoman bagi pemerintah mengeluarkan kebijakan baru tentang panduan dan tata cara penerapan normal baru dari segi peribadatan. 

"Saya minta para ulama merumuskan ini, agar nantinya dapat menjadi formula yang baik sehingga Jateng benar-benar siap. Masukan dari para ulama yang akan kami jadikan acuan untuk menerapkan normal baru itu, agar semuanya lebih aplikatif dan aman," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga tidak mau gegabah dalam mengambil keputusan soal new normal. Menurutnya, semua harus dipersiapkan dengan matang agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Ia juga mendorong masyarakat menggelar latihan penerapan normal baru. Apabila ada daerah yang sudah hijau, maka boleh melakukan uji coba menggelar ibadah di tempat ibadah dengan standar protokol yang ketat.

"Yang hijau saya izinkan untuk uji coba, misalnya menggelar salat berjemaah, tapi yang merah atau yang kuning jangan dulu. Meski Menteri Agama sudah memperbolehkan, tapi tidak terus tumplek blek (ramai-ramai). Kalau Kota Semarang yang sekarang masih naik terus kurvanya, ya jangan dulu. Bahaya nanti," ucap dia. []

Baca juga: 

Berita terkait
Tips Aman Menjalankan Hidup New Normal Versi BPOM
BPOM menyarankan masyarakat memperhatikan protokol kesehatan selama menjalankan new normal di tengah pandemi Corona.
New Normal Yogyakarta di Mata Sri Sultan HB X
Gubernur DIY Sri Sultan HB X tidak ingin terburu-buru menerapkan new normal di Yogyakarta. Berikut alasannya.
Pemimpin Negara Harus Jadi Pelopor New Normal
Martin Manurung mengingatkan para pemimpin yang ada di Tanah Air harus menjadi pelopor dalam menjalani kenormalan baru atau new normal.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.