Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian tengah membidik sejumlah investasi sektor industri milik Amerika Serikat (AS) yang berencana merelokasi kegiatan usahanya dari China menyusul ketidakharmonisan hubungan kedua negara.
Menteri Perindustrian (Menperin) gus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pihaknya siap memfasilitasi rencana bisnis para pengusaha AS dengan menyodorkan kawasan industri yang terintegrasi. Selain itu dia juga menyebut bahwa pemerintah memberikan perlindungan usaha berupa insentif bagi sektor industri yang terdampak pandemi Covid-19.
“Stimulus itu antara lain relaksasi untuk pajak impor, pajak penghasilan, restitusi pajak pertambahan nilai, serta tunjangan pajak penghasilan untuk perusahaan individu,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, 12 Juni 2020.
Agus optimistis, AS akan selalu menjadi mitra bisnis perdagangan yang penting bagi Indonesia. Hal ini ditandai dengan peningkatan investasi dan kerja sama di antara pelaku industri kedua negara. Sepanjang periode 2013 hingga 2017, penanaman modal AS di Indonesia diperkirakan telah menyentuh angka US$ 36 miliar.
“Selain itu, akan ada stimulus tambahan yang sedang dibahas oleh pemerintah, di antaranya adalah penyesuaian harga energi untuk listrik dan gas, restrukturisasi kredit atau pinjaman, dan ketentuan pinjaman modal kerja,” tuturnya menambahkan.
Untuk diketahui, beberapa perusahaan asal AS yang telah berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia antara lain IBM, HP, Microsoft, Facebook, Google dan Apple.
“Kami tetap fokus menarik investasi di berbagai sektor industri. Sektor manufaktur yang kami sasar meliputi industri untuk substitusi impor, industri berorientasi ekspor, industri padat karya dan industri produk berbasis teknologi tinggi,” ucap dia.
Menperin meyakini, Indonesia masih menjadi negara tujuan utama para investor yang ingin berekspansi atau membangun pabrik barunya. Apalagi, Indonesia dinilai akan mampu menjadi pusat manufaktur di kawasan ASEAN.
“Karena sebagian perusahaan skala besar telah menjadikan Indonesia sebagai basis produksi mereka untuk pasar global,” tutupnya.
Baca juga:
- Garuda Indonesia Tergelincir di Banjarmasin
- Pemerintah Tetapkan Kupon ORI017 Sebesar 6,40 Persen
- Serikat Pekerja Nilai Semen Indonesia Abai Kewajiban