Siapa di Balik Bom Sri Lanka?

Darah dan air mata tumpah di Sri Lanka akibat ledakan bom di gereja dan hotel pada Minggu Paskah. Siapa di balik bom ini?
Ibunda Shaini, remaja 13 tahun yang tewas dalam ledakan bom yang menghancurkan sejumlah gereja dan hotel mewah saat Paskah, menangis saat persemayaman, di Negombo, Sri Lanka, Senin (22/4/2019). (Foto: Antara/Reuters/Athit Perawongmetha)

Kairo - Darah dan air mata tumpah di Sri Lanka akibat ledakan bom di gereja dan hotel pada Minggu Paskah. Siapa di balik bom ini?

Kelompok teroris ISIS mengaku bertanggung jawab atas pengeboman terkoordinasi di Sri Lanka, yang menewaskan 321 orang dan melukai sekitar 500 orang lainnya, kata Kantor Berita AMAQ miliknya, Selasa 23 April 2019.

Kelompok tersebut tidak memberikan bukti apa pun atas klaim mereka.

Serentetan serangan bom menghancurkan ketenangan di Sri Lanka, negara berpenduduk mayoritas penganut Buddha, sejak perang saudara yang melibatkan separatis berakhir 10 tahun lalu. Serangan Minggu juga meningkatkan ketakutan bahwa kekerasan antarmasyarakat akan kembali muncul.

Sri Lanka memiliki penduduk sejumlah 22 juta orang, termasuk warga minoritas Kristen, Muslim dan Hindu.

Laporan Beijing

Sementara itu dilaporkan Reuters dari Beijing, lima warga negara China hilang setelah bom meledak di Sri Lanka, Minggu (21/4).

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lu Kang di Beijing, Selasa, menyebutkan bahwa dalam insiden itu pula seorang warga China tewas dan lima lainnya mengalami luka-luka.

Namun kelima korban luka tersebut berangsur membaik setelah menjalani perawatan secara intensif.

Sebelumnya sempat dikabarkan dua warga China yang tewas. Namun Kedutaan Besar China di Sri Lanka, Senin (22/4) menyatakan hanya satu yang tewas dan lima lainnya terluka.

Tiga pria dan dua wanita yang semuanya peneliti di South China Sea Institute of Oceanology yang berada di bawah Lembaga Ilmu Pengetahuan China (CAS) mengalami luka-luka saat bom meledak di Hotel Kingsbury.

Para peneliti itu berada di Sri Lanka untuk berpartisipasi dalam kegiatan lembaganya tentang pelayaran di Samudera Hindia.

Kemlu China dan Kedutaan Besar China di Sri Lanka sedang melakukan pencarian terhadap korban berkewarganegaraan China, mengidentifikasi korban, dan mengirimkan beberapa pejabat untuk mengunjungi korban luka.

Laporan New Delhi

Dari New Delhi dilaporkan, serentetan serangan bom saat Paskah Minggu di Sri Lanka merupakan aksi balas dendam atas serangan brutal di dua masjid di Selandia Baru, yang baru-baru ini terjadi, kata seorang pejabat Sri Lanka, Selasa.

Ia juga menyebutkan bahwa dua kelompok Islamis lokal diyakini bertanggung jawab atas peristiwa keji itu, yang menewaskan lebih dari 300 orang dan melukai sekitar 500 lainnya.

"Penyelidikan awal mengungkapkan bahwa serangan ini merupakan aksi balas dendam atas serangan terhadap dua masjid di Selandia Baru," kata Menteri Pertahanan Muda Ruwan Wijewardene kepada parlemen.

"Aksi tersebut didalangi oleh National Thawheed Jama'ut bersama dengan JMI," ungkap Ruwan Wijewardene, merujuk pada kelompok lokal lainnya, Jammiyathul Millathu Ibrahim. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)