GP Ansor dan Seluruh Dunia Kutuk Bom Sri Lanka

Pemerintah Indonesia, GP Ansor dan seluruh dunia mengutuk bom yang diledakkan ke gereja dan hotel di Kolombo Sri Lanka.
Petugas militer Sri Lanka berjaga di depan St. Anthony's Shrine, gereja Kochchikade setelah sebuah ledakan di Kolombo, Sri Lanka, Minggu (21/4/2019). (Foto: Antara/Reuters/Dinuka Liyanawatte)

Jakarta - Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor mengutuk aksi serangan bom terhadap tiga gereja dan tiga hotel di Kolombo, ibu kota Sri Lanka yang menewaskan sedikitnya 138 orang dan melukai 400 orang lainnya.

"Kami mengutuk keras tindakan keji, biadab, dan tidak berperikemanusiaan saat umat Nasrani tengah merayakan Paskah," kata Ketua Umum Ansor Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Minggu 21 April 2019 dilansir Antara.

Ansor menyatakan duka cita mendalam atas kejadian itu dan meminta masyarakat Indonesia memanjatkan doa bagi korban meninggal maupun terluka.

Lebih lanjut Yaqut mengatakan, teror bom tersebut telah merobek peradaban manusia. Atas nama dan alasan apa pun tindakan pengeboman terhadap tempat ibadah dan umat yang sedang merayakan Paskah sudah mencoreng nilai-nilai kemanusiaan.

"Ansor mengajak seluruh agama, umat manusia untuk bersama-sama menolak tindakan radikalisme dan terorisme yang mengorbankan nyawa manusia atas nama agama, politik, etnis, suku maupun ras," tandasnya.

Ansor menyerukan kepada semua pemimpin agama dan pemimpin politik di dunia untuk mengakhiri semua bentuk kekerasan dalam upaya melakukan "klaim kebenaran" ataupun menggunakan segala cara dalam mencapai tujuan politik.

"Kami juga mengajak semua untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan," tambah Yaqut.

Ansor meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia dari segala lapisan baik agama, golongan, kelompok untuk selalu menjaga kerukunan sesama warga bangsa, serta menjaga Indonesia tetap damai, kondusif, dan aman.

Seruan Pemerintah Indonesia

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia mengecam keras aksi pengeboman di berbagai lokasi di Sri Lanka pada 21 April 2019, sekitar pukul 09.00 waktu setempat.

Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan duka cita mendalam kepada korban dan keluarga korban, berdasarkan rilis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Bagi keluarga dan kerabat yang membutuhkan informasi lebih lanjut dan bantuan konsuler, dapat menghubungi hotline KBRI Kolombo di nomor +94772773127.

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kolombo terus memantau perkembangan situasi dan telah berkoordinasi dengan otoritas keamanan, rumah sakit serta perhimpunan warga negara Indonesia (WNI) setempat.

Hingga saat ini tidak ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban dalam insiden tersebut.

Terdapat sekitar 374 WNI di Sri Lanka, antara lain berdomisili di Ibu Kota Kolombo sebanyak 140 orang.

Pemerintah Indonesia meyakini bahwa pemerintah Sri Lanka dapat mengatasi situasi dengan baik, dan juga bersedia memberikan bantuan yang diperlukan.

Pemerintah mengimbau agar WNI di Sri Lanka untuk tetap waspada dan berhati-hati serta mengikuti arahan dari otoritas keamanan setempat.

Bagi keluarga dan kerabat yang membutuhkan informasi lebih lanjut dan bantuan konsuler, dapat menghubungi hotline KBRI Kolombo di nomor +94772773127.

Suara Dunia

Masyarakat internasional telah bereaksi terhadap serangan bom pada Minggu di Sri Lanka, sehingga menewaskan 197 orang dan melukai ratusan orang lagi.

Serangan bom ditujukan ke delapan lokasi berbeda --termasuk gereja tempat umat Kristiani merayakan Paskah pada Ahad-- dan hotel bintang lima di Ibu Kota Komersial Sri Lanka, Kolombo.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, di dalam satu pernyataan tertulis, mengutuk serangan itu dengan "sekeras-kerasnya".

"Ini adalah serangan terhadap semua manusia. Atas nama rakyat Turki, saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan rakyat #SriLanka, dan mendoakan mereka yang cedera semoga cepat sembuh," kata Erdogan, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad malam.

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan dalam satu cuitan di Twitter, "(Saya) dengan keras mengutuk serangan teroris mengerikan di Sri Lanka saat Paskah, Ahad, sehingga menghilangkan nyawa yang berharga dan melukai ratusan orang. Belasungkawa terdalam saya buat saudara rakyat Sri Lanka. Pakistan menyampaikan solidaritas penuh buat Sri Lanka pada saat kesedihan ini."

Perdana Menteri India Narendra Modi juga mengecam ledakan mematikan tersebut. Ia mengatakan, "Tak ada tempat buat kekejaman semacam ini di wilayah kita. India menyampaikan solidaritas buat rakyat Sri Lanka. Hati saya bersama keluarga yang berduka dan mendoakan mereka yang cedera."

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani juga mengutuk serangan itu dan mengatakan, "Menyerang gereja dan hotel serta membidik orang yang sedang beribadah mengerikan, dan Afghanistan dengan keras mengutuk perbuatan keji ini. Harapan dan doa kami buat korban dan keluarga mereka, dan solidaritas kami sampaikan buat Sri Lanka pada hari kelam ini."

Di dalam satu pernyataan di Twitter, Juru Bicara Kanselir Jerman Angela Merkel, Steffen Seibert, mengatakan mereka "sangat terkejut oleh berita bahwa umat Kristiani di Sri Lanka diserang dan tewas selama kegiatan Paskah".

Sementara itu Perdana Menteri Inggris Therea May mengatakan serangan di Sri Lanka "benar-benar mengerikan".

"Simpati terdalam saya buat mereka yang menjadi korban pada saat tragis ini," kata wanita perdana menteri tersebut.

Presiden Rusia Vladimir Putin, di dalam satu pernyataan, menyampaikan "belasungkawanya yang paling dalam sehubungan dengan akibat tragis dari serangkaian serangan teror" di Sri Lanka, kata kantor berita negara Rusia, Tass.

Putin, yang menggarisbawahi bahwa Moskow tetap menjadi mitra yang dapat dipercaya buat Sri Lanka dalam perangnya melawan terorisme internasional, mengatakan, "Saya berharap para pelaku dan otak aksi kejam ini, yang dilakukan pada puncak perayaan Paskah, akan mendapat hukuman yang setimpal."

Presiden AS Donald Trump, di dalam satu cuitan, mengatakan, "AS menyampaikan belasungkawa sepenuh hati buat bangsa besar Sri Lanka. Kami siap membantu." []

Baca juga:

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.