Belanda Akan Kembalikan Harta Jarahan di Era Kolonial ke Indonesia dan Sri Lanka

Keputusan Den Haag untuk mengembalikan sekitar 478 objek itu sejalan dengan rekomendasi komisi yang ditunjuk pemerintah pada tahun lalu
Cannon of Kandy akan dikembalikan ke Sri Lanka oleh pemerintah Belanda. (Foto: abc.net.au/indonesian - AP/Rijksmuseum)

TAGAR.id - Belanda pada Kamis, 6 Juli 2023, mengatakan akan menyerahkan kembali ratusan artefak yang mereka jarah di era kolonial ke Indonesia dan Sri Lanka. Peninggalan sejarah tersebut di antaranya berupa harta karun dan meriam perunggu bertatahkan permata.

Keputusan Den Haag untuk mengembalikan sekitar 478 objek itu sejalan dengan rekomendasi komisi yang ditunjuk pemerintah pada tahun lalu. Komisi tersebut melakukan investigasi atas benda-benda sejarah kuno yang sekarang dipajang di museum di Belanda. Artefak tersebut diambil dari negara-negara bekas jajahannya secara ilegal pada era kolonial.

"Rekomendasi ini merupakan tonggak sejarah dalam menangani koleksi dari konteks kolonial," kata Gunay Uslu, Wakil Menteri Kebudayaan, Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan, Belanda.

meriam berusia seabad di luar Museum Fatahillah JakartaAnak-anak muda terlihat duduk di atas meriam berusia seabad di luar Museum Fatahillah, Jakarta. Belanda mengatakan akan menyerahkan kembali ratusan artefak era kolonial ke Indonesia dan Sri Lanka. (Foto: voaindonesia.com/AFP/Romeo Gacad)

Pemerintah Belanda membentuk komisi tersebut menyusul adanya adanya permintaan dari Indonesia agar penguasa kolonial itu mengembalikan beberapa karya seni dan koleksi sejarah alam.

Beberapa barang yang akan dikembalikan termasuk apa yang disebut "harta karun Lombok" berupa ratusan benda emas dan perak, yang dijarah oleh tentara kolonial Belanda setelah merebut Istana Cakranegara di Lombok pada 1894.

Harta karun tersebut juga termasuk meriam perunggu yang dihiasi dengan perak, emas, dan permata berharga termasuk rubi.

"Meriam Lewke" abad ke-18 diyakini sebagai hadiah dari seorang bangsawan Sri Lanka bernama Lewke Disava kepada Raja Kandy sekitar 1745-1746.

Meriam tersebut diyakini jatuh ke tangan Belanda pada 1765 ketika pasukan Belanda yang dipimpin oleh Gubernur Ceylon Lubbert Jan van Eck menyerang dan menaklukkan Kandy.

Lukisan Nightwatch karya Rembrandtdi museum amsterdamLukisan \'Nightwatch\' karya Rembrandt di Galeri Night Watch Rijksmuseum Amsterdam 4 April 2013. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS/Michael Kooren)

Setelah dipajang keliling Belanda, meriam itu akhirnya dijadikan koleksi Rijksmuseum di Amsterdam.

Komisi tersebut akan memberikan keputusan tentang artefak lain di masa mendatang, kata lembaga penyiaran publik NOS.

Artefak tersebut termasuk benda seni dari Nigeria serta koleksi Dubois yang mencakup tali kekang berkuda Pangeran Diponegoro pada abad ke-19.

Belanda telah bergulat dengan warisan masa lalu kolonialnya dalam beberapa tahun terakhir.

Raja Belanda Willem-Alexander pada Sabtu pekan lalu mengeluarkan permintaan maaf kerajaan atas keterlibatan Belanda dalam perbudakan era kolonial. (ah/rs)/AFP/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Bea Cukai AS di Memphis Sita Artefak Mesir Kuno Berusia 3.000 Tahun
Agen-agen federal di Memphis, Amerika Serikat (AS), menyita sebuah artefak Mesir kuno yang diperkirakan berusia 3.000 tahun