Jakarta - Anak laki-laki Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Muhammad Prananda Prabowo, disebut-sebut akan mengisi jabatan sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Kabinet Indonesia Kerja (KIK) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
Seperti diberitakan Tagar sebelumnya, sempat beredar bocoran menteri susunan KIK periode 2019-2024 di media sosial, WhatsApp.
Nama Prananda Prabowo kian santer terdengar. Keputusan PDIP untuk mempercepat pelaksanaan kongres V yang awalnya diagendakan tersaji pada tahun 2020, belakangan justru dimajukan menjadi 8-10 Agustus 2019. Disinyalir acara ini bisa menjadi momen regenerasi kepemimpinan partai berlogo moncong banteng itu.
Sosok Nanan, sapaannya, pertama kali muncul bersama Puan Maharani menjelang pelaksanan kongres III PDIP di Bali pada 2010. Prananda dan Puan digadang-gadang menjadi solusi alternatif apabila Megawati tak lagi mengemban jabatan sebagai Ketum PDIP. Selain keduanya, muncul juga nama Jokowi yang dinilai sudah tepat mengemban jabatan Ketum PDIP.
Bila Puan buah cinta Megawati dengan Taufiq Kiemas, Prananda keturunan Presiden ke-5 Indonesia itu dari suami pertamanya, Letnan Satu Penerbang Alm. Surindro Supjarso. Prananda masih dalam kandungan saat ayahnya wafat dalam kecelakaan pesawat Skyvan T-701 di Biak, Papua Barat pada 1970. Ia lahir pada 23 April 1970.
Dia memang tak sering muncul di hadapan publik. Cucu Soekarno yang satu ini lebih disoroti sebagai orang di balik layar yang menjadi konseptor pidato Megawati.
Di saat lima trah Soekarno yang terdiri dari Puan Maharani, Guruh Irianto Soekarnoputra, Puti Guntur Soekarno, Mahardika Rahmawati Soekarno dan Siti Aisyah Margaret Rose Soekarno Putri memutuskan menjadi calon anggota legislatif (caleg) dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. Prananda malahan enggan mencobanya.
Meskipun memiliki kans yang sama, Prananda tak tertarik mencuri start duduk sebagai anggota parlemen di Senayan. Ia kemudian dipercayai menjabat sebagai Kepala Ruang Pengendali dan Analisa Situasi DPP PDIP, jabatan yang penting untuk mengetahui sisi internal partai tersebut.
Kemudian, setelah Megawati dikukuhkan kembali sebagai Ketum PDIP periode 2015-2020, golden boy ini diberi jabatan Ketua DPP PDIP Bidang Ekonomi Kreatif.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mengaku dekat dengan Prananda, mengungkapkan cucu yang sangat memahami ideologi Soekarno itu merupakan sosok yang sangat pendiam. Namun dalam ruang-ruang tertentu, Prananda sarat dengan aktivitas.
Menurut Ganjar, Prananda memiliki pemahaman yang lengkap akan demokrasi dan ideologi. Dia adalah representasi anak ideologis sekaligus anak biologis trah Bung Karno.
Lebih lanjut, kata Ganjar, Prananda acap kali mengkritik sikap Fraksi PDIP di DPR bila ada kebijakan fraksi yang dianggapnya tidak sesuai dengan ajaran Bung Karno. Menurut dia, Prananda memang sangat mengidolakan kakeknya yang merupakan proklamator kemerdekaan Republik Indonesia.
Jokowi pernah menyatakan, Prananda menjadi sosok penting di balik hal-hal besar yang dilakukan PDIP. Saat menjabat Gubernur DKI Jakarta pada 2013, Jokowi mengungkap pemikiran Prananda memiliki impact besar terhadap cara pandang dan sikap Megawati sebagai Ketum PDIP.
Tentang kompetensi dan kapabilitas Prananda sebagai politisi, Jokowi tak meragukannyanya. "Prananda punya potensi besar. Cara pengorganisasiannya detail. Orangnya memang tak menonjol, tapi dekat dengan siapapun," ujar Jokowi sebelum mengemban jabatan sebagai Presiden Indonesia periode pertama.
Menurut Jokowi, Prananda tak senang show off dan terpaksa 'mengalah' kepada sang ibunda yang amat memerlukan kehadirannya di struktur inti PDIP. Langkah itu, kata Jokowi, untuk menjaga soliditas partai pasca-kepemimpinan Megawati.
Baca juga:
- Megawati Soekarno dan Tutut Soeharto, Ini Persamaan dan Perbedaannya
- Ketua DPR 2019-2024, 99,9 Persen Puan Maharani?
