Setelah Orangutan Diberondong 74 Peluru, Ditemukan Betina Malnutrisi

Sebelumnya orangutan bernama Hope diselamatkan dari 74 butir peluru bersarang di sekujur tubuh
Orangutan yang diberi nama Pertiwi ditemukan dengan kondisi dalam keadaan malnutrisi (kurus) dan kondisi tangan sebelah kanan yang kurang resposif (kurang gerak) selain itu emiliki berat badan kurang lebih 5 kilogram. (Foto: BKSDA)

Banda Aceh, (Tagar 22/3/2019) - Belum genap seminggu orangutan Hope diselamatkan dari 74 butir peluru bersarang di sekujur tubuh, kembali ditemukan satu individu orangutan betina dengan perkiraan umur 7 tahun tak berdaya.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam, Sapto Aji Prabowo, mengatakan orangutan yang diberi nama Pertiwi tersebut diselamatkan dari perkebunan sawit dekat dengan lokasi orangutan Hope ditemukan di Dusun Rikit, Desa Namo Buaya, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Aceh.

"Tim penyelamat yang terdiri dari BKSDA Aceh, tim HOCRU (Orangutan Information Centre Releases Annual) OIC, dan WCS-IP berhasil mengevakuasi orangutan tersebut, yang diberi nama Pertiwi, tanpa melalui proses pembiuasan karena Pertiwi dalam kondisi lemah," kata Sapto, Kamis (21/3).

OrangutanOrangutan yang diberi nama Pertiwi ditemukan dengan kondisi kurus karena malnutrisi. Berat badannya kurang lebih 5 kilogram, sementara kondisi tangan sebelah kanan kurang responsif. (Foto: BKSDA)Sapto melanjutkan, Pertiwi ditemukan di kebun saat masyarakat melakukan pembukaan lahan pada Kamis (21/3) siang. Ketika mengevakuasi, tim HOCRU memutuskan tidak menggunakan tembakan bius karena kondisi orangutan yang kurus ditakutkan bakal mengenai organ vital.

Kemudian tim HOCRU memutuskan untuk melakukan pemotongan pohon akses dan menggiring orangutan ke pohon yang rendah untuk kemudian menangkapnya. Selanjutnya dilakukan pembiusan, lantas pemeriksaan kondisi kesehatan orangutan.

"Orangutan terbius pada pukul 11.50 WIB dan tim membawanya ke kandang transport untuk pemeriksaan fisik," katanya.

Sapto menyebutkan Pertiwi dalam keadaan kurus akibat malnutrisi. Berat badannya kurang lebih 5 kilogram, sementara kondisi tangan sebelah kanan kurang responsif (kurang gerak).

"Setelah semua pemeriksaan fisik selesai, dinyatakan orangutan tidak layak untuk dilepasliarkan kembali ke habitatnya, serta harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut di karantina orangutan Sumatera milik SOCP di Sibolangit, Sumatera Utara," ungkapnya

Sapto menyebut pihaknya bakal terus memantau keberadaan orangutan lainnya yang terisolir di Dusun Rikit, Desa Namo Buaya, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Aceh.

"BKSDA akan terus serius melakukan upaya-upaya mengatasi konflik antara manusia dan orangutan sehingga insiden konflik yang mengakibatkan kematian dan perburuan orangutan dapat dicegah," katanya.

Seperti diketahui, sebelumnya petugas dari BKSDA Aceh, SOCP, WCS, IOC mengevakuasi seekor orangutan betina bernama Hopedan bayinya di perkebunan masyarakat di kawasan sama. Saat ditemukan Hope mengalami luka tembak 74 butir peluru senapan angin, sementara anaknya tak bisa diselamatkan karena dehidrasi.

Saat ini Hope yang telah diselamatkan mendapat perawatan intensif di karantina orangutan di Sibolangit, Sumatera Utara. Kasus ini mendapat perhatian banyak pihak dan menuai kecaman karena dianggap sangat kejam.

Hope merupakan orangutan Sumatera (Pongo abeli), satwa langka yang terancam punah. Habitat utamanya ada di kawasan ekosistem Leuser di Aceh dan Sumatera Utara. Ancaman terhadap orangutan banyak datang dari perburuan manusia, serta perusakan habitat hutan yang kini banyak beralih menjadi perkebunan sawit.

Baca juga: 

Berita terkait