Surabaya - DPD Partai Golkar Jawa Timur (Jatim) mengapresiasi kinerja Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartanto.
Satu tahun memimpin dari hasil Munaslub pada Desember 2017, Partai Golkar mampu mendapatkan 85 kursi di DPR RI.
Sekretaris DPD Golkar Jatim Sahat Tua Simanjutak mengatakan, hasil rekapitulasi KPU tingkat pusat yang selesai pada 21 Mei dini hari, memastikan Partai Golkar meraih 85 kursi.
Perolehan kursi ini turun enam kursi dari hasil Pileg 2014 yang mencapai 91 kursi DPR RI. Meski demikian, DPD Partai Golkar Jatim tetap mengapresiasi kepemimpinan Airlangga Hartanto.
"Ini merupakan prestasi yang luar biasa. Selama setahun memimpin Pak Airlangga mampu peroleh 85 kursi DPR RI," ujar Sahat Tua Simanjutak, Rabu 22 Mei 2019.
Partai Golkar Jatim sendiri berhasil naik dua kursi. Dalam Pileg 2014 mendapat 11 kursi, pemilu kali ini memperoleh 13 kursi. Zainuddin Amali ditunjuk sebagai Plt Ketua DPD Partai Golkar Jatim saat elektabilitas partai di angka 3,5 persen. Namun berkat upaya keliling Jatim, saat ini menjadi 12 persen.
"Kita juga patut apresiasi kepemimpinan Ketua DPD Golkar Jatim Zainudin Amali," kata dia.
Kenaikan elektabilitas Partai Golkar juga berkat efek Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Saat Pilgub Jatim, Partai Golkar menjadi pengusung Khofifah. Begitu juga halnya pilpres, Partai Golkar mengakui mendapat efek dari Jokowi-Amin.
"Kita akui juga dapat efek dari pencalonan Pak Jokowi karena sebagai partai pengusung," tuturnya.
Pria yang menjabat Ketua Fraksi Golkar DPRD Jatim ini mengatakan, dengan kekuatan mesin partai yang sudah solid, capaian Pemilu 2019 sangat memuaskan.
Hal ini berkat kerja keras pengurus mulai tingkat provinsi hingga kabupaten kota se-Jatim, dan para caleg menyakinkan masyarakat untuk memberikan kepercayaan penuh ke Partai Golkar.
Jatah Pimpinan DPRD Jatim
Disinggung jatah pimpinan DPRD Jatim yang diperoleh Partai Golkar, Sahat mengaku sudah ada mekanisme yang telah diatur partai dalam menentukan pimpinan di DPRD Jatim.
DPD Partai Golkar Jatim akan melakukan penjaringan terhadap 13 anggota yang duduk di fraksi, dan semua mempunyai hak sama.
"Banyak pertimbangannya. Nantinya akan terpilih lebih dari satu dan nama-nama calon ini akan dikirim ke DPP Golkar. Biar pusat yang menentukan siapa yang berhak duduk di kursi pimpinan. Biasanya DPP minta dua nama," pungkasnya.[]
Baca juga:
