Serpihan Ledakan Menimpa Pensiunan Polisi Sakit

Pagi itu tampak normal. Mastuti di depan rumah, menunggu tukang sayur, sementara suaminya pensiunan polisi yang sedang sakit terbaring di kamar.
Soejadi, 78, pensiunan polisi yang tengah terbaring sakit tertimpa serpihan besi yang diduga dari gudang Mako Brimob Srondol, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu pagi, 14 September 2019. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Semarang - Pagi itu segalanya tampak normal. Seperti hari-hari kemarin, Mastuti 75 tahun, berdiri di depan rumah, menunggu penjual sayur keliling. Sementara suaminya seorang pensiunan polisi, Soejadi 78 tahun, sedang terbaring sakit di kamar.

Rumah Mastuti dan Soejadi berlokasi di Jalan Keruing Barat Dalam 1 No 80, Kelurahan Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Matahari belum menunjukkan terik. Sekitar pukul 07.00, penjual sayur datang. Mastuti bersama beberapa tetangga, mengerumuni gerobak, memilih sayur yang akan dibeli.

Belum selesai memilih sayur, tiba-tiba terdengar dentuman keras dari sisi barat kampung. Sontak ia dan para tetangga saling pandang, bertanya satu sama lain.

“Kalau suara kerasnya terdengar setidaknya tiga kali. Saya dan para tetangga saat itu bingung, suara keras dari mana dan ada apa,” kata Mastuti saat ditemui Tagar di rumahnya, Sabtu, 14 September 2019.

Semula Mastuti menduga suara tersebut berasal dari meletusnya ban motor warga yang tengah melintas. Tapi ternyata bukan. Belum terjawab rasa penasaran akan suara keras tersebut, dari dalam rumah terdengar suara mengaduh dari suaminya, Soejadi 78 tahun.

“Suami teriak aduh-aduh dari dalam rumah,” ujar dia.

Mastuti bergegas masuk ke dalam rumah, diikuti sejumlah tetangganya. 

Di ruang tengah, di atas tempat tidur, Soejadi masih mengaduh, mengeluhkan sakit di kepala akibat tertimpa sesuatu dari atas.

“Suami selama ini memang lebih banyak berada di tempat tidur. Beliau kena diabetes yang berimbas pada saraf kaki sehingga tidak bisa jalan. Kalau mau keluar rumah ya pakai kursi roda,” tuturnya.

Mastuti seketika memeriksa kondisi tubuh sang suami. Tidak terlihat sesuatu yang serius di kepala pensiunan polisi berpangkat terakhir Aiptu tersebut meski tetap mengeluhkan sakit di sekitar jidat.

Penasaran Mastuti, dibantu anak dan tetangga, memeriksa sekitar tubuh Soejadi. Dan sebuah benda asing ditemukan di dekat tangan kanannya yang ternyata sudah mengucurkan darah.

Kami menduga ada kaitan dengan suara ledakan itu. Karena waktunya bisa dikata bersamaan. Terlempar kena genteng kemudian menimpa suami.

SemarangGenteng rumah Soejadi, di Keruing Barat Dalam 1 No 80, Srondol Wetan, Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah, berlubang diduga tertimpa serpihan besi dari gudang Mako Brimob Srondol yang meledak, Sabtu pagi, 14 September 2019. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Benda tersebut semacam besi padat warna hitam. Bentuknya tidak lagi utuh, seperti terkoyak oleh sesuatu berkekuatan besar. Besi yang tidak tahu juntrung asalnya itu berdiameter sekitar 15 cm dan punya ketebalan sekitar 5 mm.

Saat dipegang kali pertama, Mastuti tersentak kaget. “Cukup panas sehingga spontan saya lempar lagi,” katanya. 

Wanita berambut putih itu lantas fokus mengobati luka robek di tangan kanan suaminya.

“Saya kasih Betadine kemudian saya tutup dengan kapas. Besinya tadi selanjutnya saya ambil dan letakkan di meja dekat tempat tidur,” tuturnya.

Dugaan ada kaitan benda asing dengan suara dentuman keras langsung muncul di benak Mastuti dan para tetangga. Terlebih setelah mengetahui genteng asbes di atas Soejadi terbaring terlihat berlubang. Lubangnya tidak terlalu besar, berdiameter sekitar 10 cm.

“Kami menduga ada kaitan dengan suara ledakan itu. Karena waktunya bisa dikata bersamaan. Terlempar kena genteng kemudian menimpa suami,” kata dia.

Sampai saat itu, Mastuti belum yakin dari mana asal muasal cuilan besi tersebut. Hingga sejumlah warga lain menginformasikan adanya kejadian ledakan gudang bahan peledak dan bom di Markas Komando (Mako) Satuan Brimob Polda Jateng.

“Dari informasi itu kami menduga potongan besi itu berasal. Cuma seperti tidak percaya saja, jarak rumah saya dengan Brimob itu kan cukup jauh, kenapa besinya bisa sampai terlempar ke sini,” ujar Mastuti penasaran.

Saat ini memang belum masuk hujan. Tapi kalau hujan turun dipastikan air akan masuk ke dalam. Apalagi di bawah lubang itu tempat tidur suami.

Perkampungan Mastuti dengan Mako Brimob memang terpaut cukup jauh. Ada sekitar 500 meter jaraknya. Antara Mako Brimob dengan rumah Mastuti adalah kawasan perumahan padat penduduk.

“Banyak rumah di sini, bahkan banyak yang tingkat. Tapi besi itu langsung jatuh ke sini,” sambung dia.

Penasaran Mastuti dan warga Keruing akhirnya terjawab setelah sekitar dua jam kemudian datang seseorang mengaku dari Polrestabes Semarang. Pria berpakaian preman tersebut menanyakan ada tidaknya warga atau rumah yang tertimpa material ledakan Mako Brimob.

“Bapak itu mengaku dari Polrestabes Semarang bernama Pak Biyanto. Beliau katanya datang untuk melakukan pendataan ke warga. Beliau juga bilang banyak rumah warga yang kena, di Kampung Mangga katanya ada 13 rumah warga yang kena,” jelasnya.

Di rumah Mastuti, Biyanto memotret dan mendata kerusakan. Termasuk luka yang didapat Soejadi. Juga meminta potongan besi untuk diamankan.

“Pamit pulang untuk mencari dan mendata ada tidak rumah atau warga lain yang kena,” imbuhnya.

Mastuti dan keluarga berharap ada perhatian dari kepolisian jika memang potongan besi itu berasal dari material ledakan di gudang bahan peledak di Mako Brimob. 

“Saat ini memang belum masuk hujan. Tapi kalau hujan turun dipastikan air akan masuk ke dalam. Apalagi di bawah lubang itu tempat tidur suami. Suami sempat syok, kaget juga meski sekarang lebih baik kondisinya,” tuturnya.

Waluyo, 62, warga Kampung Mangga, Srondol Wetan, juga tak kalah terkejut demi mendengar dentuman keras dari Mako Brimob. Apalagi rumahnya dengan sumber ledakan tidak terpaut jauh, kisaran 100 meter dari gudang yang meledak.

“Rumah saya di belakang Mako Brimob,” katanya.

Bersamaan dengan suara keras, rumahnya tergetar. Tak lama kemudian, kaca jendela pecah. Ia dan keluarga langsung ke luar rumah untuk menyelamatkan diri.

“Kaca pecah tapi entah karena getaran ledakan atau hal lain saya kurang tahu persis. Sebab di dekat serpihan kaca kami temukan secuil batu, mirip batu bata tapi seperti cuilan semen keras,” ujar dia.

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Rycko Amelza Dahniel menyatakan sudah menginstruksikan anggotanya di tingkat kepolisian sektor untuk melakukan pendataan dampak atas ledakan gudang di Mako Brimob.

Kapolda berjanji akan melakukan perbaikan rumah warga yang terdampak ledakan. 

“Sekitar 20-an rumah warga yang sudah didata. Logistik Polda akan bawa tukang untuk lakukan perbaikan mulai hari ini," ujar Kapolda Rycko Amelza Dahniel. []

Sebelumnya:

Berita terkait
Kesaksian Warga di Ledakan Gudang Markas Brimob Jateng
Ledakan terjadi di gudang di kompleks Brimob Polda Jateng di Semarang. Berikut kesaksian warga yang tinggal tepat di samping markas polisi itu.
Foto: Kerusakan Akibat Ledakan Gudang Brimob Semarang
Ledakan gudang penyimpanan bahan peledak di Mako Brimob Polda Jateng menyebabkan sebuah gudang dan rumah hancur.
Penyelidikan Ledakan Gudang Brimob Semarang
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan polisi selidiki ledakan gudang penyimpanan bahan peledak di Mako Brimob Polda Jateng.
0
Pandemi dan Krisis Iklim Tingkatkan Buruh Anak di Dunia
Bencana alam, kelangkaan pangan dan perang memaksa jutaan anak-anak di dunia meninggalkan sekolah untuk bekerja