Malang - The biggest Jatim Derby tersaji di semifinal Piala Gubernur Jatim 2020. Arema FC akhirnya bertemu rival bebuyutan, Persebaya Surabaya, setelah bermain imbang 1-1 melawan Persija Jakarta di laga terakhir Grup B Piala Gubernur Jatim di Stadion Kanjuruhan, Sabtu, 15 Februari 2020. Duel Arema FC melawan Persebaya merupakan ulangan final Piala Presiden 2019.
Arema FC tampil sebagai runner up setelah meraih satu poin di laga pamungkas. Mereka memiliki poin tujuh, sama dengan Persija. Namun mereka kalah selisih gol sehingga Persija yang tampil sebagai juara Grup B.
Berada di posisi itu, Singo Edan gagal menghindari pertemuan dengan Persebaya yang tampil sebagai juara Grup A. Sedangkan Persija bertemu Madura United.
Kami akan terus bekerja keras di setiap laga. Tentu target kami menang di laga semifinal
Arema FC sedikit diuntungkan karena laga semifinal digelar di kandang mereka di Stadion Kanjuruhan, Senin, 16 Februari 2020. Hanya, mereka harus waswas saat menghadapi rival lama dalam The Biggest Jatim Derby.
Ya, duel itu tetap derby terbesar di Jatim dibandingkan Persebaya melawan Madura United atau Persela Lamongan. Demikian pula saat Arema FC menghadapi Madura United. Duel Arema FC melawan Persebaya memiliki historis panjang tak melibatkan gengsi dan emosi.
Pertarungan memperebutkan tiket ke final bakal mempresentasikan dua tim berkualitas. Baik Singo Edan maupun Bajol Ijo bermaterikan pemain terbaik dan mereka melakukan persiapan matang sebelum menghadapi kompetisi.
Duel Libatkan Makan Konate
Hanya, duel pun bakal bertensi tinggi karena gelandang Makan Konate yang musim lalu berseragam Arema FC, kini membela Persebaya. Bahkan di laga terakhir melawan Madura United, pemain asal Mali ini menjadi kapten tim.
Menariknya kepindahan Konate ke Persebaya dibumbui rumor pembajakan sang pemain. Namun pelatih Persebaya Aji Santoso memastikan tidak ada istilah pembajakan pemain karena dirinya pun sudah lama memantau Konate.
Duel tersebut juga merupakan ulangan alias replay final Piala Presiden 2019 atau turnamen pramusim. Hanya saat itu, laga digelar dua kali dengan sistem kandang dan tandang.
Arema FC mengawalinya dengan bagus karena mampu menahan Persebaya 2-2 di semifinal pertama di kandang Persebaya di Stadion Gelora Bung Tomo. Pada laga kedua di Malang, Arema FC mengukuhkan sebagai yang terbaik setelah menang 2-0. Mereka tampil juara setelah menang agregat 4-2.
Sejarah pertemuan di musim lalu yang sangat bagus setidaknya menjadikan pelatih Arema FC Mario Gomez optimistis menghadapi laga semifinal. Dia juga mengingatkan tim harus melupakan hasil akhir penyisihan grup. Kini, mereka sepenuhnya fokus menghadapi Persebaya.
"Kami akan terus bekerja keras di setiap laga. Tentu target kami menang di laga semifinal,” kata Gomez.
Mantan pelatih Borneo FC in tak mempersoalkan hasil imbang melawan Persija. Mereka memang gagal menghindari pertemuan dengan Persebaya dan nyaris dipermalukan oleh lawannya sebelum diselamatkan Johan Alfarizi yang membobol gawang Persija di menit 81.
Menurut Gomez, Arema FC tidak tampil dengan skuat terbaik. Mereka kehilangan pemain enam di laga tersebut.
"Kami bermain tanpa enam pemain penting. Tetapi tim sudah menunjukkan performa bagus. Kami juga bisa mencetak gol di babak kedua yang menyamakan kedudukan," ujarnya.
Performa tim yang tetap stabil meski dilakukan rotasi pemain menjadikan Gomez optimistis menghadapi laga semifinal. []