Sekretaris Parekraf: Indonesia Mesti Optimis Sambut Kebangkitan Pariwisata

Sekretaris Parekraf Ni Wayan Giri Adnyani menyatakan bahwa Indonesia mesti optimis menyambut kebangkitan pariwisata untuk Indonesia maju.
Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Perekraf) Ni Wayan Giri Adnyani. (Foto: Tagar/Kemenpar)

Jakarta - Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Perekraf) Ni Wayan Giri Adnyani, menyatakan bahwa Indonesia mesti optimis menyambut kebangkitan pariwisata untuk Indonesia yang lebih tangguh dengan pariwisata yang maju.

Hal ini disampaikan Ni Wayan dalam webinar virtual bertajuk ‘Indonesia Tangguh, Pariwisata Maju’, yang diselenggarakan oleh Ikayana Jakjaban dalam memperingati Dies Natalis Universitas Udayana (Unud) ke-59 pada Sabtu, 25 September 2021.

Ni Wayan yang merupakan lulusan Universitas Udayana tahun 1998, menekankan bahwa ada 3 poin penting yang harus diwujudkan dalam topik pembahasan mengenai kebangkitan sektor pariwisata di Indonesia, yakni dampak pandemi Covid-19 terhadap pariwisata, perubahan tren pariwisata dan langkah-langkah pemulihan pariwisata.


Yang menjadi perhatian utama juga bagi wisatawan adalah masalah kesehatan dan keamanan dan itu juga merupakan program utama dari Kementerian Parekraf.


“Saya kira Bapak Ibu sangat memahami, terutama yang berdomisili di Bali. Bisa melihat dengan jelas, Kuta yang biasanya lalu lalang dengan orang asing, sekarang sepi. Bahkan toko-toko pada tutup, dan itu sudah satu setengah tahun,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa International World Tourism Organization (IWTO) mencatat bahwa pada tahun 2020, kunjungan wisatawan mancanegara wilayah yang paling terdampak adalah wilayah Asia Pasifik, dan Indonesia dalah salah satunya. Penurunan mencapai angka minus 84 %, tertinggi di tahun 2020.

“Kemudian World Travel & Tourist Council memberikan laporan terkait dengan dampak ekonomi dari pandemi Covid. Pada tahun 2020, industri pariwisata untuk dukungannya terhadap PBB global itu menurun hampir 50 %. Jika dilihat, tenaga kerja pariwisata yang terdampak ada hampir 22 juta orang, mereka kehilangan pekerjaan di sektor pariwisata,” ujar Ni Wayan saat sekilas membahas data periodik dari beberapa organisasi pariwisata internasional.

Dampak penurunan yang cukup massif ini, lata Ni Wayan, juga dialami Indonesia. Untuk wisatawan mancanegara, terutama Bali yang memang menjadi langganan destinasi wisatawan mancanegara, turun hingga minus 75 % pada tahun 2020. Hal ini tentu berdampak pula pada tenaga kerja. Bahkan persentase wisatawan nusantara juga menurun di tahun 2020 ke angka 30 %.

“Tahun ini juga rasanya masih merupakan tantangan bagi kita untuk meningkatkan pergerakan wisatawan nusantara. Apalagi PPKM baru saja turun levelnya, dan mudah-mudahan kedepannya juga tetap akan semakin membaik,” kata Ni Wayan.

Kendati begitu, Ni Wayan tetap dapat melihat sebuah pelajaran berharga dibalik adanya pandemi Covid-19 ini. Indonesia harus tetap optimis, karena banyak poin positif yang dapat diambil semenjak berusaha keluar dari kondisi pandemi Covid-19. Seperti misalnya, melakukan peningkatan kualitas dari sektor pariwisata.

“Yang menjadi perhatian utama juga bagi wisatawan adalah masalah kesehatan dan keamanan, dan itu juga merupakan program utama dari Kementerian Parekraf (Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), untuk peningkatan masalah kesehatan, keamanan, di destinasi dan juga di industri. Sehingga ada program yang kita sebut dengan sertifikasi CHSE. Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability,” ujar Ni Wayan menutup poin-poin penting yang disampaikannya.

(Risma Perdana Izzati)



Berita terkait
Jazz Gunung Bromo 2021 Diharapkan Bangkitkan Pariwisata
jazz gunung
Siap Dibuka, Pariwisata Kepri Terbatas untuk Wisatawan Asing
Hotel, resor, restoran, dan destinasi wisata juga telah menerapkan protokol kesehatan. Pelaku usaha juga melakukan persiapan berlapis.
Pemerintah Tak Mau Buru-Buru Buka Pariwisata untuk Wisman
Warga asing yang akan masuk ke Indonesia juga wajib melalui proses yang sangat ketat.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.