Sekjen Baru PSSI Harus Lebih Baik Dari Ratu Tisha

Asprov PSSI Jawa Timur kehilangan dengan mundurnya Ratu Tisha sebagai Sekjen PSSI. Asprov berharap penggantinya harus lebih baik.
Asprov PSSI Jawa Timur kehilangan dengan mundurnya Ratu Tisha sebagai Sekjen PSSI. Sekretaris Asprov PSSI Jatim Amir Burhanuddin (kiri) berharap pengganti Ratu Tisha harus lebih baik. (Foto: Tagar/Haris Dwi Susanto)

Surabaya - Mundurnya Ratu Tisha Destria sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI memang mengejutkan. Termasuk Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur yang mengaku kehilangan dengan mundurnya Ratu Tisha. Asprov pun berharap sosok yang menjadi Sekjen harus lebih baik dari pendahulunya. 

Sekretaris PSSI Jatim, Amir Burhanuddin menilai Ratu Tisha memiliki kinerja yang sangat bagus selama menjadi Sekjen PSSI. Amir menuturkan Ratu Tisha sesungguhnya telah membuat terobosan terhadap sepak bola nasional.

Dirinya menjadi perempuan pertama yang menduduki jabatan sebagai Sekjen. Ratu Tisha merupakan sosok yang ulet dan telaten dalam memajukan sepak bola Indonesia. Bahkan menurut Amir, sejak 2017 saat pertama kali menduduki posisi tersebut, dia tak pernah menyerah untuk menjadikan sepak bola di Tanah Air ini bisa lebih baik. 

Ratu Tisha yang membawa PSSI keluar dari krisis keuangan. Tanpa dia PSSI mungkin tidak seperti sekarang ini

"Dia sosok yang ulet dan telaten. Ratu Tisha tak pernah menyerah menjadikan sepak bola kita lebih baik," tutur Amir di Surabaya, Rabu, 15 April 2020. 

Dirinya menyayangkan bila Ratu Tisha memutuskan mundur. Menurut Amir, terlepas dari kekurangannya, Ratu Tisha mampu membawa PSSI keluar dari keterpurukan krisis akibat keuangan hingga konflik antarmanajemen. Terbukti, PSSI kini dalam kondisi stabil.

"Ratu Tisha yang membawa PSSI keluar dari krisis keuangan. Tanpa dia PSSI mungkin tidak seperti sekarang ini," kata dia lagi.

Bahkan Amir mengungkapkan Ratu Tisha mampu membereskan keuangan federasi. Semula PSSI minus Rp 83 miliar dan memiliki utang yang menumpuk sejak era Ketua Umum Nurdin Halid. Namun semua bisa diselesaikan olehnya. 

"PSSI pernah minus Rp 83 miliar dan hingga kongres pemilihan terakhir malah surplus Rp 30 miliar. Seluruh utang PSSI di zaman Nurdin Halid juga lunas. Tak heran dalam kongres dia mendapat tepuk tangan yang meriah dari peserta atas pencapaiannya," tutur Amir. 

Penggantinya Lebih Buruk, PSSI Alami Kemunduran

Pencapaian gemilang Ratu Tisha sebagai Sekjen menjadikan sosok yang menggantikannya bisa lebih baik dari pendahulunya. Menurut Amir ini tidak hanya menjadi harapan Asprov Jatim tetapi juga anggota lainnya PSSI. 

Sekjen baru harus lebih baik kinerjanya. Bila penggantinya lebih buruk, maka PSSI bisa mengalami kemunduran.  

"Penggantinya harus lebih baik. Kalau sama atau malah di bawahnya PSSI bisa mengalami kemunduran," ujar Amir.

Ratu Tisha bergabung dengan PSSI sejak 2017. Sosoknya mencuat karena berhasil melewati seleksi terbuka. Dia mampu melewati 7 tahap di organisasi di era Edy Rahmayadi. Dirinya adalah salah satu peserta Indonesia yang lulus dari FIFA Master dan menguasai 8 bahasa. []

Berita terkait
Ketum PSSI Hormati Keputusan Mundur Ratu Tisha
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan hormati keputusan mundur Ratu Tisha Destria sebagai Sekjen PSSI. Siapa pengganti dia juga belum ditetapkan.
Ratu Tisha Umumkan Mundur Sebagai Sekjen PSSI
Ratu Tisha Destria mengundurkan diri sebagai Sekretaris Jenderal PSSI, Senin, 13 April 2020. Dia mengumumkan mundur melalui Instagram.
Wabah Corona, PSSI Jatim Tunda Semua Kompetisi
Wabah virus corona mengakibatkan Asosiasi Provinsi PSSI Jatim menunda pelaksanaan Liga 3 dan kompetisi lainnya.