Sejak Samosir Buka Objek Wisata, 2 Warga Wafat Lantaran C-19

Pasca dibukanya kembali semua objek wisata di Kabupaten Samosir, dua warga meninggal dunia terkonfirmasi positif Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. (Foto: Tagar/Ilustrasi)

Samosir - Pasca dibukanya kembali semua objek wisata di Kabupaten Samosir oleh pemerintah setempat sejak 31 Juli 2020 lalu, saat ini ada dua warga meninggal dunia terkonfirmasi positif Covid-19.

Dari hasil pemeriksaan massal tenaga medis yang dilakukan pada 21-24 September dan 1-2 Oktober 2020 dengan peserta sekitar 400 orang, didapatkan pula terkonfirmasi positif sebanyak 14 orang.

Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir dr. Nimpan Karo-karo ketika dikonfirmasi Tagar pada Senin, 12 Oktober 2020.

"Dari pemeriksaan swab massal oleh Dinas Samosir serta BTKL Sumatera Utara, didapatkan sementara yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 14 orang," ujar Nimpan.

Menurutnya, dari 14 orang yang terkonfirmasi Covid-19 tersebut, di antaranya terdapat delapan petugas kesehatan dan enam warga biasa.

Nimpan juga membenarkan bahwa sebelumnya sudah ada dua warga meninggal dunia terkonfirmasi Covid-19.

"Benar, dua orang warga Samosir meninggal dunia karena Covid-19," ungkapnya.

dr Nimpan Karo-karoKepala Dinas Kesehatan Samosir, dr Nimpan Karo-karo. (Foto: Tagar/Ist)

Sebelumnya, Pemkab Samosir membuka semua objek wisata untuk bebas dikunjungi wisatawan dari seluruh Indonesia mulai 31 Juli 2020. Wisatawan yang berkunjung tidak perlu harus melakukan rapid test.

Bupati Samosir Rapidin Simbolon melontarkan itu saat sosialisasi pembukaan pariwisata Samosir di aula Dinas Pariwisata setempat, Rabu, 22 Juli 2020 lalu.

“Demi pemulihan ekonomi, kami mulai membuka pariwisata Samosir untuk wisatawan nusantara. Dan selanjutnya, akan dibuka untuk wisatawan mancanegara pada September 2020,” ujarnya.

Rapidin juga menyampaikan bahwa aturan yang sebelumnya menyebutkan bahwa syarat untuk masuk ke Kabupaten Samosir harus melampirkan surat pemeriksaan rapid test atau PCR, dicabut.

Ketua Komisi I DPRD Samosir Saur Tua Silalahi menyayangkan kebijakan Rapidin Simbolon yang dianggapnya ceroboh.

"Ini memang kebijakan yang ceroboh, tambah lagi gugus tugas yang tidak diaktifkan maksimal," tukas Saur.[]

Berita terkait
Polisi Usut Dugaan Korupsi Seorang Kepala Dinas di Samosir
Eks Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Anak, Masyarakat dan Desa (PPAMD) Kapubaten Samosir diduga melakukan korupsi.
Seorang ASN di Samosir Serang Paslon Pilkada di Facebook
Seorang ASN di Samosir dinilai tak bijak bermedia sosial. Menyerang pasangan calon pilkada di media sosial.
Balai Benih Ikan Warisannya Rusak, Eks Bupati Samosir Kecewa
Mantan Bupati Samosir Mangindar Simbolon menyayangkan rusaknya kolam Balai Benih Ikan milik pemerintah Samosir.