Banda Aceh – Seekor gajah liar ditemukan mati di perkebunan warga di kawasan Tuha Lala, Kecamatan Mila, Kabupaten Pidie, Aceh, Rabu, 9 September 2020.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Agus Arianto membenarkan adanya seekor gajah liar mati di Kabupaten Pidie. Namun, Agus belum bisa merincikan penyebab kematiannya.
“Benar ada seekor gajah liar mati di Pidie, saat ini tim BKSDA sedang menuju ke lokasi,” ujar Agus saat dikonfirmasi wartawan di Banda Aceh, Rabu, 9 September 2020.
Ia menjelaskan, tim BKSDA bersama tim dokter hewan Pusat Kajian Satwa Liar (PKSL) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) saat ini tengah melakukan koordinasi dengan kepolisian setempat. Rencananya, mereka akan ke lokasi kematian gajah secara bersama-sama.
“Kami juga koordinasi dengan kepolisian, kami sama-sama olah TKP, termasuk nekropsi, maupun bedah bangkainya untuk mengetahui penyebab kematian,” tutur Agus.
Diberitakan sebelumnya, seekor gajah jinak jantan berumur sekitar 35 tahun di Conservation Response Unit (CRU) DAS Peusangan, Kabupaten Bener Meriah, Aceh mati pada Sabtu, 5 September 2020.
Benar ada seekor gajah liar mati di Pidie, saat ini tim BKSDA sedang menuju ke lokasi.
Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto menyebutkan, kematian gajah jinak ini akibat diserang oleh gajah liar. Penyerangan dilakukan sekitar 3 minggu lalu. Setelah diserang, kondisi gajah jinak ini mengalami infeksi.
Baca juga: Diserang Gajah Liar, Seekor Gajah Jinak Mati di Aceh
“Meninggal karena sakit, terkena serangan gajah liar, terus dalam perawatan ada infeksi atau luka, sehingga mati,” ujar Agus saat dikonfirmasi wartawan di Banda Aceh, Rabu, 9 September 2020.
Ia menjelaskan, sebelum mati, gajah jinak tersebut sempat dilakukan perawatan selama 2 minggu. Perawatan dilakukan oleh tim dokter BKSDA dan dokter hewan Pusat Kajian Satwa Liar (PKSL) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah).
“Gajah itu dirawat di lokasi (CRU), selama perawatan di sana didampingi oleh dokter secara bergantian, baik dari PKSL maupun BKSDA,” ujarnya. []