Banda Aceh - PT Hutama Karya (Persero) mengatakan akan mulai memberlakukan tarif untuk jalan tol Sigli–Banda Aceh (Sibanceh) seksi empat Blang Bintang-Indrapuri sepanjang 14 Kilometer pada 10 November 2020 mendatang.
"Dari Kementeri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini sudah menerbit SK perubahan tarif penggunanan jalan tol, tapi untuk pemberlakuan kita masih menunggu pihak manajemen," kata Branch Manajer Ruas Tol Sibanceh PT Hutama Karya, Jarot Seno Wibawa dalam keterangannya, Selasa, 3 November 2020.
Pemberlakuan tarif jalan tol seksi 4 tersebut sesuai dengan Surat Keputusan Menteri PUPR Nomor 1552/KPTS/2020 tanggal 27 Oktober 2020, yang rencananya, akan diberlakukan 14 hari setelah SK diterbitkan atau sekitar 10 November 2020 mendatang. Saat ini pihaknya masih menunggu izin operasional dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
Ia mengatakan, saat ini ruas jalan tol Sibanceh seksi empat itu masih dalam tahapan sosialisai penggunaannya, yang diberikan dalam bentuk pelayanan akses jalan tol secara gratis dalam artian pengguna jalan masih belum dikenakan tarif/biaya.
Saat ini sudah menerbit SK perubahan tarif penggunanan jalan tol, tapi untuk pemberlakuan kita masih menunggu pihak manajemen.
"Dari peresmian kemarin hingga hari ini belum dikenakan tarif, tapi pengguna harus sudah memiliki e-money yang digunakan saat masuk dan keluar jalan tol, tapi tidak ada pemotongan saldo," ujar Jarot.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meresmikan jalan tol ruas Sigli-Banda Aceh Seksi 4 yang menghubungkan Indrapuri-Blang Bintang dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Aceh pada Selasa, 25 Agustus 2020. Secara keseluruhan, jalan tol ruas Sigli-Banda Aceh tersebut terbentang sepanjang 74 kilometer dan merupakan ruas tol pertama yang dibangun di Aceh.
Baca juga:
- Presiden Jokowi Resmikan Ruas Tol Pertama di Aceh
- Jokowi: Tol Banda Aceh - Sigli Pusat Pertumbuhan Ekonomi
Kata Jokowi, ke depannya, jalan tol yang ada di Provinsi Aceh akan tersambung dengan jalan-jalan tol lainnya di Pulau Sumatera hingga berakhir di Lampung dan menjadi bagian dari tol trans-Sumatera sepanjang 2.765 kilometer yang ditargetkan selesai pada tahun 2024 mendatang.
"Ini akan meningkatkan multiplier effect dua sampai tiga kali. Ini luar biasa. Juga menyerap tenaga kerja sebanyak 296 ribu secara langsung untuk 18 ruas yang ada. Saat ini sudah menyerap 24.700 tenaga kerja. Ini memang sangat banyak," ujarnya. []