Gegara Macron, Pemprov Aceh Tunda Kerja Sama Bareng Prancis

Pemerintah Aceh ikut menunda perjanjian kerjasama dengan Institut Francais d’Indonesie. sebagai bentuk kecaman terhadap Presiden Prancis.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah di Pendopo Gubernur Aceh, Rabu 29 Mei 2019 malam. (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan)

Banda Aceh – Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menyebutkan pemerintah Aceh menunda perjanjian kerjasama dengan Institut Francais d’Indonesie. Tindakan itu dilakukan sebagai bentuk kecamatan pemerintah dan masyarakat Aceh kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai mendiskreditkan umat Islam.

“Penundaan kerja sama ini sebagai sikap protes, bentuk keberatan pemerintah bersama seluruh masyarakat Aceh kepada pemerintah Prancis yang telah mendiskreditkan Islam,” kata Nova dalam keterangannya di Banda Aceh, Senin, 2 November 2020.

Nova mengatakan, sikap presiden Prancis yang mengatakan Islam sebagai agama yang mengalami krisis di dunia dan tidak melarang Majalah Charlie Hebdo menerbitkan kembali kartun Nabi Muhammad SAW dengan dalih kebebasan berpendapat, tidak dapat dibenarkan dan telah melukai hati 2 miliar lebih umat Islam di seluruh dunia. Akibatnya aksi protes terjadi di hampir seluruh negara Islam.

Untuk sementara akan ditunda pelaksanaannya atau dibatalkan untuk saat ini.

Pemerintah Aceh juga menyampaikan kecaman atas pernyataan dan sikap Macron. Nova berharap Macron mencabut pernyataannya dan meminta maaf kepada umat muslim di seluruh Dunia.

Ekses dari pernyataan Macron, kerja sama yang bakal diteken antara pemerintah Aceh dan Institut Prancis, badan yang melaksanakan kerja sama baik pendidikan dan budaya milik Prancis di Kedutaan Besar Prancis di Jakarta, akan ditunda. Penundaan itu diinstruksikan langsung Nova kepada Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Aceh, Syaridin.

Baca juga: Polisi Tangkap 10 Penyusup Demo FPI di Kedubes Prancis

“Benar. Atas instruksi Nova Iriansyah, kerja sama ini kita tunda dulu. Ini bentuk sikap protes pemerintah Aceh kepada pemerintahan Prancis,” kata Syaridin, Kepala BPSDM Aceh.

Syaridin menyebutkan, pada 14 Juli lalu, MoU antara pemerintah Aceh dengan Institut Perancis diteken Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah. Rencananya pelaksanaan kerja sama ini akan dilakukan pada Desember nanti. Lewat kerja sama itu, pemerintah Aceh merencanakan mengirim mahasiswa asal Aceh untuk kuliah di Prancis pada tahun 2021 mendatang.

“Untuk sementara akan ditunda pelaksanaannya atau dibatalkan untuk saat ini,” kata Syaridin. []

Berita terkait
Belasan Orang Meninggal karena Penyakit TBC di Aceh Tamiang
Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang mencatat setidaknya 14 orang meninggal karena penyakit TBC dalam kurun waktu dua tahun.
Satu Lagi Perampok Toke Sawit di Aceh Ditangkap di Sumut
Polisi kembali menangkap satu orang pelaku yang diduga melakukan perampokan di Aceh. Total 3 pelaku ditangkap.
Pemprov Aceh Ajak Warganya Serentak Isolasi Mandiri di Rumah
Pemerintah Aceh mengajak seluruh masyarakat untuk melakukan isolasi mandiri secara serentak sejak tanggal 1 hingga 10 November 2020.