Sebelum Tewas, Sopir Ojol Janji Beli Anting ke Cucu

Fitri Yanti, 44 tahun, sopir ojek online warga Jalan Bromo, Kota Medan, tewas dengan luka di bagian leher, kaki dan tubuhnya.
Farhan (kanan) didampingi bibinya di rumah duka di Kota Medan. (Foto: Tagar/Reza Pahlevi)

Medan - Fitri Yanti, 44 tahun, warga Jalan Bromo, Lorong Bahagia, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, tewas dengan luka di bagian leher, kaki dan tubuhnya.

Mayatnya ditemukan di kawasan Jalan Mahoni, Tambak Rejo, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang pada Minggu, 30 Agustus 2020.

Sementara, sepeda motor Honda Beat warna biru putih BK 6841 AGB yang biasa digunakan Fitri untuk mencari nafkah sebagai sopir ojek online belum ditemukan.

Terungkap, semasa hidupnya Fitri punya satu janji kepada cucu pertamanya dari Farhan, anak pertamanya. Dia berjanji ingin membelikan kerabu atau anting-anting emas.

Farhan, 24 tahun, mengungkapkan itu saat ditemui Tagar di kediamanya, Senin, 31 Agustus 2020. 

"Jadi mamak pesan sama awak dan sama anak awak, doain nenek supaya dapat rezeki ya. Biar bisa beli anting-anting. Sedih kami mengenang itu, Bang," kata Farhan.

Sebelum ditemukan meninggal dunia, pada Sabtu, 29 Agustus 2020 malam, Fitri berpesan kepada Farhan agar menjagai warung.

Ke esokan harinya, polisi datang ke rumah dan mengabarkan kalau mamak meninggal dunia dan dibunuh

"Jadi, sore itu saya di warung dengan istri. Kami makan pulut durian sama mamak. Setelah makan pulut durian, saya permisi mau belanja. Kemudian saya tinggalkan mamak dan istri di rumah. Rupanya, setelah saya pergi, istri saya menelepon katanya mamak pergi kerja. Kemudian, saya telepon mamak, di situlah mamak pesan suruh jaga warung dan anak-anak, mamak pergi kerja. Mamak pergi dari rumah sekitar pukul 20.00 WIB," tutur Farhan.

Setelah lima belas menit kemudian, Farhan kembali menelepon nomor handphone ibunya. 

Namun, nomor itu sudah tidak aktif lagi. Biasanya sang ibu pulang kerja jam 23.00 WIB, tapi malam itu tidak kunjung kembali.

"Saya heran, nomor mamak kok gak aktif lagi. Saat itu juga saya jadi tidak tenang. Kami tunggu sampai larut malam, mamak tidak pulang. Warung tidak kami tutup. Ke esokan harinya, polisi datang ke rumah dan mengabarkan kalau mamak meninggal dunia dan dibunuh," terang Farhan.

Kepala Unit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, Inspektur Satu Rianto membenarkan mayat Fitri Yanti ditemukan di semak belukar.

"Mayat dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk proses lebih lanjut. Dari leher korban ditemukan luka diduga digorok, uang sekitar Rp 50 ribu, cincin, gelang dan sandal berwarna putih," kata Rianto.

Kepolisian mendapatkan informasi penemuan mayat pukul 11.00 WIB. Kemudian melakukan pemeriksaan sejumlah saksi hingga identitas korban diketahui.

"Korban ditemukan di dalam parit yang tidak berair. Tubuhnya dalam keadaan tengkurap dan telah meninggal dunia. Kemudian dari seputaran lokasi, di aspal dan rumput tepatnya di atas parit ada ditemukan bercak darah yang telah mengering. Dari situ kami menduga korban dibunuh. Kasus ini masih kami selidiki, semoga bisa terungkap," terangnya.[]

Berita terkait
Ini Pesan WA Sopir Ojol yang Tewas di Deli Serdang
Fitri Yanti, 44 tahun, warga Jalan Bromo, Kota Medan, Sumut, adalah seorang sopir ojek online. Ditemukan tewas di Deli serdang.
Leher Digorok, Sopir Ojol Tewas di Deli Serdang
Seorang driver gojek ditemukan tewas di semak belukar kawasan Jalan Mahoni, Tambak Rejo, Kabupaten Deli Serdang, Sumut.
Identitas Mayat Wanita di Semak Belukar Deli Serdang
Polsek Percut Sei berhasil mengungkap identitas mayat wanita di sebuah semak belukar merupakan warga Jalan Bromo, Kota Medan.