Sebelum Ditemukan Tewas, Hakim PN Medan Jemput Teman

Kematian hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan Jamaluddin, 55 tahun pada Jumat 29 November 2019, seakan menyisakan misteri.
Erintuah Damanik, hakim PN Medan ketika ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Jumat 29 November 2019 malam. (Foto: Tagar/Reza Pahlevi)

Medan - Kematian hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan Jamaluddin, 55 tahun pada Jumat 29 November 2019, seakan menyisakan misteri.

Jasad Jamaludin ditemukan di dalam mobil miliknya, Toyota Land Cruiser Prado berplat BK 77 HD di areal kebun sawit Dusun II Namo Rindang, Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Tubuhnya terikat dan posisi duduknya juga bukan di kursi utama atau di belakang kemudi. Banyak pihak menduga Jamaluddin korban pembunuhan.

Berdasarkan pengakuan istrinya, bernama Juraida, sebelum ditemukan tewas, suaminya pergi setelah salat subuh atau pukul 05.00 WIB. Jamaluddin pamit ke Juraida untuk bertemu rekannya di Bandara Kualanamu.

"Kata istrinya Jamaluddin, tadi sama saya, dia (korban) sekira jam 05.00 WIB berpamitan mau jemput temannya ke Bandara Kualanamu, kematian korban penuh kejanggalan," ungkap Erintuah Damanik, seorang hakim rekan Jamaluddin.

Sejumlah rekan Jamaluddin juga melihat Jamaluddin sempat masuk kantor sebelum kemudian pergi.

Lalu, beberapa warga di tempat kejadian mengaku menyaksikan Jamaluddin bersama mobilnya bolak-balik melintasi lokasi.

"Dia (korban) katanya pagi sebelum kejadian itu ada hadir ke kantor. Lalu di tempat kejadian, warga melihat mobil korban bolak-balik melintas di jalan tersebut. Hingga akhirnya ditemukan meninggal di dalam mobil," ungkap Erintuah.

Saat Jamaluddin datang ke kantor memakai celana jeans, bukan celana olahraga yang dikenakannya pada saat ditemukan tewas.

Perkara yang ditangani korban tidak ada yang menonjol, hanya perkara biasa

"Informasi dari kawan-kawan yang melihat korban masih pakai celana jeans dia, tidak berpakaian olahraga training, itulah infomasinya yang dilihat kawan-kawan. Makanya kita jadi heran," ucapnya.

Erintuah menambahkan, setiap hari Jumat kantor PN Medan selalu melaksanakan olahraga bersama. Tapi saat kejadian, kegiatan olahraga ditiadakan karena ada acara sosialisasi.

Penyebab kematian Jamaluddin, menurut Erintuah, tidak mungkin akibat kecelakaan tunggal. Sebab, mobilnya tidak banyak mengalami kerusakan, dan dia ditemukan di tempat duduk bagian tengah.

Sedangkan kalau motifnya perampokan, seluruh barang milik Jamaluddin tidak ada yang hilang, baik ponsel, dompet, kalung, dua cincin, jam tangan dan barang-barang berharga lainnya masih utuh.

Sementara dugaan banyak orang, Jamaluddin diduga dibunuh karena kasus yang ditanganinya sebagai hakim. Namun, itu dibantah oleh Erintuah. Menurutnya, Jamaluddin tidak ada menangani perkara yang menonjol.

"Kemungkinan tidak, karena perkara yang ditangani korban tidak ada yang menonjol, hanya perkara biasa. Kita berharap agar kasus ini segera terungkap," tandas dia.

Menyangkut desas-desus Jamaluddin memiliki banyak bisnis di luar pekerjaan dinasnya sebagai hakim, dibenarkan Erintuah.

"Iya, dia selain hakim, juga pebisnis. Main proyek dan kebun kelapa sawit. Bisnisnya banyak, setau saya ada beberapa proyek. Dan juga ada lahan sawit serta masih banyak bisnis lainnya," sebut Erintuah.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto sejauh ini belum memberikan keterangan resmi pasca autopsi jenazah. Pihaknya sendiri masih menunggu hasil dari RS Bhayangkara Medan.[]

Berita terkait
Selain Hakim PN Medan, Jamaluddin Punya Usaha Lain
Selain berprofesi sebagai hakim, Jamaluddin selama ini juga memiliki usaha di Medan.
Kasus Kematian Hakim PN Medan, 2 Orang Diperiksa
Kematian hakim PN Medan ditindaklanjuti kepolisian dengan memeriksa dua orang saksi.
Kasus Kematian Hakim PN Medan, 2 Orang Diperiksa
Kematian hakim PN Medan ditindaklanjuti kepolisian dengan memeriksa dua orang saksi.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.