Sebagian Warga Aceh Mulai Berpuasa Hari Ini

Sebagian masyarakat Kabupaten Nagan Raya, Aceh mulai melaksanakan ibadah puasa pertama Ramadan 1441 Hijriah pada hari ini Kamis, 23 April 2020.
Ilustrasi mempersiapkan diri untuk berpuasa. (Foto: theunconventionalroute.com/Pinterest)

Nagan Raya - Sebagian masyarakat Kabupaten Nagan Raya, Aceh mulai melaksanakan ibadah puasa pertama Ramadan 1441 Hijriah pada hari ini Kamis, 23 April 2020.

Para jemaah yang menunaikan ibadah puasa pertama Ramadan tersebut adalah pengikut Tarikat Syattariah Habib Muda Seunagan atau Abu Peuleukung.

"Alhamdulillah sebagian masyarakat Nagan Raya sudah mulai perpuasa hari ini. Tadi malam salat Tarawih pertama," kata Oga Umar Dhani, warga Desa Blang Mesjid, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya pada Tagar, Kamis, 23 April 2020 sore.

Menurut Oga, tidak semua masyarakat Nagan Raya menjalankan ibadah puasa pertama pada Kamis, 23 April 2020. Sebab, sebagian masyarakat lagi masih menunggu keputusan pemerintah yang akan diumumkan oleh Menteri Agama RI Fachrurrazi.

"Yang puasa hari ini khusus bagi pengikut Habib Muda Seunagan atau pengikut Tarekat Syattariyah. Umumnya di Kecamatan Seunagan Timur, Seunagan dan Beutong," ujar dia.

Alhamdulillah sebagian masyarakat Nagan Raya sudah mulai perpuasa hari ini. Tadi malam salat Tarawih pertama.

Oga menjelaskan, sejak puluhan tahun lalu pelaksanaan ibadah puasa oleh pengikut Habib Muda Seunangan memang lebih awal daripada yang ditetapkan pemerintah. Demikian juga dengan perayaan hari raya Idul Fitri.

"Biasanya lebih awal satu atau dua hari. Untuk tahun ini awal satu hari," tutur Oga.

Sementara, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Aceh akan melakukan pemantauan hilal awal Ramadan 1441 H yang dipusatkan di Pusat Observatorium Teungku Chik Kuta Karang, Kabulaten Aceh Besar, Aceh, Kamis, 23 April 2020 pukul 18.00 WIB.

Proses pemantauan hilal akan disiarkan langsung melalui channel youtube Kemenag Aceh. Di sana, warga juga akan diberikan edukasi mengenai ilmu falakiyah yang akan dibimbing oleh ahli falakiyah Kanwil Kemenag Aceh.

Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Aceh, Saifuddin mengatakan, pemantauan hilal tahun ini hanya boleh dihadiri oleh 10 orang. Hal itu untuk mencegah penyebaran virus Corona.

"10 orang sudah termasuk para petugas pemantauan hilal dan undangan dari instansi terkait. Para petugas juga kita minta senantiasa mematuhi prosedur keselamatan dengan menjalankan physical distancing," ujar Saifuddin dalam keterangannya.

Saifuddin menjelaskan, para peserta baik petugas maupun undangan juga diminta menggunakan masker serta mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer. Para peserta juga akan diperiksa suhu tubuhnya sebelum memasuki area pemantauan hilal.

"Petugas yang merasa tidak sehat, maka secara tegas kami larang untuk mengikuti kegiatan rukyatul hilal," kata dia.

Selain itu, kata Saifuddin, instrumen pemantauan seperti teleskop, theodolite, atau kamera hanya boleh dijalankan oleh satu orang petugas dan dilarang menggunakannya secara bergantian.

"Alat tidak boleh saling pinjam pakai. Kemudian sebelum dan setelah pemantauan, seluruh peralatan wajib dibersikan dengan hand sanitizer," ujar Saifuddin. []

Berita terkait
Warga Aceh Malas Pakai Masker Alasan Sesak Napas
Masih banyak warga Abdya, Aceh tidak mengenakan masker, selain itu warga juga tampak tidak menjaga jarak.
Akibat Corona, Pemudik dari Aceh Turun 70 Persen
Pandemi virus corona (Covid-19) sangat berpengaruh terhadap jasa transportasi darat di Aceh.
Harga Daging Meugang Capai Rp 170 Ribu di Aceh
Harga daging sapi pada hari pertama meugang Ramadan 1441 H di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar, Aceh mencapai Rp 170 ribu per kilogram.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.