SBY Ingin Jokowi dan Prabowo Segera Bertemu

SBY dan mereka yang mengharapkan dua capres dalam Pilpres 2019, Jokowi dan Prabowo segera menggelar pertemuan.
Susilo Bambang Yudhoyono. (Foto: DPP Partai Demokrat)

Jakarta - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono akrab disapa SBY ingin calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) dan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto segera bertemu, karena keduanya memiliki pendukung yang besar.

SBY menyampaikan harapan tersebut dalam sebuah rekaman video, Senin 27 Mei 2019.

"Melalui mimbar ini, sangat baik dan mulia jika pada saatnya nanti Pak Prabowo bisa bertemu dengan Pak Jokowi secara langsung. Pertemuan antara dua tokoh nasional yang memiliki pendukung dan konstituen yang besar," ujar Presiden keenam RI ini melalui rekaman video tersebut..

SBY meyakini kedua tokoh nasional tersebut memiliki cita-cita yang baik untuk Indonesia.

Ayah Agus Harimurti Yudhoyono ini mengatakan dalam pertemuan tersebut tidak harus terjadi kesepakatan apa pun.

"Apabila Pak Prabowo masih menggugat di Mahkamah Konstitusi, saya meyakini Pak Jokowi juga akan menghormati jalan konstitusional yang ditempuh Pak Prabowo," ujar SBY.

Ia menambahkan, apabila pertemuan tersebut belum memungkinkan dilaksanakan dalam waktu dekat, maka bukan berarti tidak ada hari esok yang lebih indah.

Hal itu, menurut dia, akan menciptakan indahnya kehidupan bangsa yang penuh kedamaian, persaudaraan, dan kerukunan.

Melalui mimbar ini, sangat baik dan mulia jika pada saatnya nanti Pak Prabowo bisa bertemu dengan Pak Jokowi secara langsung.

Suara dari Samarinda

Harapan sama disampaikan elemen mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus di Provinsi Kalimantan Timur.

Sekretaris Cabang Cipayung Plus Kaltim Dodi Prabowo mengharapkan dua elite politik nasional yakni Presiden RI Jokowi dan Prabowo Subianto segera melakukan pertemuan atau kompromi politik sebagai upaya meredam berbagai sinyal permusuhan sesama anak bangsa.

Dodi menyampaikan itu kepada media dalam acara buka puasa bersama Polda Kaltim di Hotel Bumi Senyiur Samarinda, Senin 27 Mei 2019.

Ia mengatakan rekonsiliasi politik nasional diyakini mampu menghentikan beragam kericuhan politik yang terjadi, sekaligus bisa menangkal kepentingan pihak-pihak lain yang berniat menciptakan kerusuhan.

Dodi menegaskan elemen mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Cipayung plus sangat menyesalkan demo anarkis di Bawaslu RI pada 21-22 Maret 2019, dan berharap persoalan tersebut tidak terulang lagi pada masa akan datang."Kalau kedua tokoh tersebut bertemu, kami yakin situasinya bakalan adem, baik bagi pihak yang menang ataupun kalah pada Pemilu 2019 ini," kata Dodi dilansir Antara.

Dodi menegaskan elemen mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Cipayung plus sangat menyesalkan demo anarkis di Bawaslu RI pada 21-22 Maret 2019, dan berharap persoalan tersebut tidak terulang lagi pada masa akan datang.

"Kami sangat setuju bila protes hasil pemilu 2019 ini ditempuh melalui mekanisme yang ada, bukan melalui demo dan aksi yang berujung pada tindakan anarkis," ujar Dodi.

Dalam kesempatan sama, Ketua Badko HMI Kaltimtara Abdul Muis mengatakan sejak awal Cipayung Plus Kaltim tidak terpengaruh aksi kerusuhan 22 Mei 2019 di Jakarta.

"Kami tetap dalam koridor persatuan, dan menyokong sila ketiga Persatuan Indonesia," ujar Muis.

Ia meminta Polri menuntaskan penyelidikan terkait aksi kerusuhan yang terjadi dan mengungkap oknum yang diduga sebagai dalang kerusuhan.

"Kami Mahasiswa harus berpikir bijak menyikapi persoalan politik saat ini, karena banyaknya hujatan, celaan dan berita hoaks yang beredar, kami hanya ingin Indonesia tetap satu seperti yang diperjuangkan oleh para pahlawan bangsa," tegas Muis. []

Baca juga:

Berita terkait