Lhokseumawe, Aceh – Salah seorang imigran Rohingya, Rujinah, 23 tahun, yang ditampung di bekas gedung Balai Latihan Kerja (BLK), Desa Meunasah Mee, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Aceh kembali kabur.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Pemerintah Kota Lhokseumawe, Marzuki mengatakan, imigran tersebut kabur pada Kamis, 17 September 2020, sekitar pukul 19.00 WIB.
“Imigran Rohingya bertugas menjaga temannya yang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Cut Meutia, namun usai salat magrib malah kabur dan tidak tahu kemana,” ujar Marzuki, ketika dihubungi melalui telepon seluler.
Marzuki menambahkan, setelah melakukan pemeriksaan dan meminta keterangan dari temannya, maka diketahui wanita itu kabur ketika pasien yang sedang dirawat tersebut ke kamar mandi.
Menjaga temannya yang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Cut Meutia, namun usai salat magrib malah kabur dan tidak tahu kemana.
Dirinya mengimbau apabila ada masyarakat yang melihat imigran Rohingya yang kabur itu, maka segera melaporkan ke posko penampungan di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) di Desa Meunasah Mee, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe.
“Kalau seandainya ada masyarakat yang melihat atau mengetahui di mana keberadaannya, maka segera melaporkan ke posko penampungan. Agar bisa segera dibawa kembali ke lokasi penampungan,” tutur Marzuki.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, salah seorang pengungsi imigran Rohingya, bernama Tasfiah Salamatullah, 18 tahun, diduga kabur dari lokasi penampungan di Desa Meunasah Mee, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Aceh.
Kepala Bagian Operasi Polres Lhokseumawe Komisari Polisi (Kompol) Adi Sofyan mengatakan, diketahui hilangnya seorang imigran itu pada saat petugas mengecek seluruh warga Rohingya tersebut. []
Berita Terkait:
- 297 Jumlah Imigran Rohingya yang Terdampar di Aceh
- Seorang Imigran Rohingya Meninggal di Lhokseumawe
- Penyebab Seorang Etnis Rohingya Meninggal di Aceh
- KontraS Aceh Desak Plt Gubernur Fasilitasi Rohingya
- Etnis Rohingya Ditampung di Gedung BLK di Aceh