Rusuh di Penajam Pasir Utara Berawal dari Penganiayaan

Kerusuhan yang terjadi karena dipicu kejadian penikaman pada Rabu, 9 Oktober 2019 lalu. Namun kemudian dikaitkan dengan konflik suku.
Tampak warga Baliem mengevakuasi warga non Papua dalam kerusuhan di Wamena, Jayawijaya, pada 23 September 2019. (Foto: Tagar/Paul Tambunan)

Jakarta- Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor mengimbau kepada masyarakat di wilayah Penajam Paser Utara (PPU) untuk bersabar untuk menahan diri dan tidak melakukan perbuatan yang melanggar hukum. Hal itu disampaikannya karena melihat kerusuhan yang terjadi di wilayah kekuasaannya pada waktu lalu. 

Imbauan gubernur itu disampaikan melalui Kepala Biro Humas Setprov Kaltim, M Syafranuddin, usai memonitor perkembangan situasi kamtibmas di PPU hingga Rabu, 16 Oktober 2019 pukul 21.00 WITA.

"Gubernur turut prihatin dengan situasi PPU hari ini, terlebih adanya kerugian besar akibat terjadinya pembakaran. Sementara masalah sebenarnya, yakni ada tindakan kriminal yang dilakukan beberapa oknum remaja sudah ditangani Polres PPU," kata Syafranuddin, di Samarinda, Rabu, 16 Oktober 2019, seperti diberitakan Antara

Informasi yang beredar dikait-kaitkan dengan suku.

Disebutkan Syafranuddin, kedewasaan bersikap merupakan kunci utama dari terciptanya kondusifitas daerah, terlebih di PPU bakal menjadi bagian dari pusat Ibu Kota Negara (IKN).

Terkait kerusuhan yang terjadi di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim) pada Rabu, 9 Oktober 2019, kata dia, dipicu dari sebuah kejadian penganiayaan. 

"Informasinya pihak keluarga tidak puas. Tapi, informasi yang beredar dikait-kaitkan dengan suku. Sedangkan kasusnya murni kriminal, dimana tersangka penganiayaan tidak suka dengan suara knalpot korban. Sehingga terjadi keributan antara korban dengan tersangka," ujarnya.  

Kepada masyarakat, Pemprov Kaltim mengimbau untuk tidak terpancing dengan situasi di PPU dan tidak menyebarkan foto atau video peristiwa tersebut. 

"Situasi di PPU hingga Rabu malam sudah kondusif. Bahkan Pangdam VI/Mulawarman dan Kapolda Kaltim sudah melakukan pertemuan dengan sejumlah elemen masyarakat di PPU, dengan harapan Kamtibmas PPU dijaga,” tuturnya.  

Dia juga mengingatkan awak media untuk berhati-hati dalam pemberitaan agar PPU benar-benar damai dan aman seperti biasa.  

Sebelumnya, kericuhan terjadi di pelabuhan penyeberangan Penajam Paser Utara. Awal mulanya peristiwa ini terkait dengan kasus penganiayaan. 

Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Ade Yaya Suryana mengatakan awalnya ada peristiwa penganiayaan pada pekan lalu yang menimbulkan 2 korban.

Dia mengatakan pihaknya sudah memproses hukum pelaku penganiayaan dan menetapkan 3 tersangka. Tetapi kelompok dari sisi korban mencari-cari pelaku penganiayaan itu di pelabuhan hingga terbit kericuhan itu.[]

Baca juga:

Berita terkait
Penajam Mulai Antisipasi Lonjakan Pendatang
Wakil Bupati Penajam Paser Utara Hamdam mengatakan saat ini pihaknya mulai mengantisipasi terjadinya lonjakan pendatang ke wilayahnya.
Pemkab Penajam Paser Utara Kaltim Studi ke Bantaeng
Pemkab Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, melakukan studi banding ke Kabupaten Bantaeng.
Alasan Jokowi Memilih Penajam dan Kutai Kartanegara
Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur diputuskan Jokowi sebagai ibu kota baru untuk Indonesia pada 2024. Ini alasannya.
0
Staf Medis Maradona Akan Diadili Atas Kematian Legenda Sepak Bola Itu
Hakim perintahkan pengadilan pembunuhan yang bersalah setelah panel medis temukan perawatan Maradona ada "kekurangan dan penyimpangan"