Ruhut Sitompul: Ibarat Film, FPI Mendadak Pancasila

Politisi PDI Perjuangan Ruhut Sitompul mempertanyakan tujuan dari aksi demonstrasi penolakan RUU HIP oleh FPI yang ia nilai mendadak Pancasila.
Ruhut Sitompul menyoroti FPI yang mendadak Pancasila saat mendemo RUU HIP. (Foto: Tagar/Ronauli Margareth)

Jakarta - Politisi PDI Perjuangan Ruhut Sitompul mempertanyakan tujuan dari aksi demonstrasi penolakan Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila atau RUU HIP, yang dimotori Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni (PA) 212, dan GNPF-Ulama, di area MPR/DPR, Jakarta, Rabu, 24 Juni 2020.

Oleh karena itu Ruhut Sitompul menilai demonstrasi yang dilakukan FPI cs tidak tepat. Hal itu berdasar dari pasal 6 visi misi ormas yang lekat dengan sosok Rizieq Shihab itu tak mencantumkan Pancasila, malahan ingin penerapan syariat Islam secara kafah di bawah naungan khilafah islamiyah penegakan hisbah dan pengamalan jihad.

Kok sekarang ngebela Pancasila, nanti diketawain sama kodok.

"Eeh mendadak Pancasila, seperti ibarat kalau satu film mendadak dangdut. Itu komentar saya, enggak salah mendadak Pancasila? Di dalam AD/ART, visi misi mau siapapun dari mereka HTI, FPI gerakan PA 212, selama ini yang ada mereka ngerasa ini Pancasila? Tidak ada pancasila," kata Ruhut kepada Tagar, Kamis, 2 Juli 2020.

Baca juga: Imbas Bakar Bendera PDIP, FPI Siaga I Jihad Qital

Dia mengaku heran dengan aksi massa yang tiba-tiba membela Pancasila. Bahkan, ia merasa hal itu sebagai sebuah lelucon semata.

"Kok sekarang ngebela Pancasila, nanti diketawain sama kodok," ucapnya.

Dia menyebut adanya kemungkinan aksi kedua di depan DPR terkait penolakan RUU HIP, dimungkinkan ada yang menunggangi. Kendati demikian, dia enggan menyebut aktor di balik layar pencipta demo.

"Yang menunggangi mungkin saja ada, tapi mereka ini kan kita sudah tahu," ujar Ruhut Sitompul.

Hal senada juga disampaikan Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) Irma Suryani Chaniago. Dia menyebut FPI lucu lantaran mengaku membela Pancasila dalam demonstrasi menolak RUU HIP.

Baca juga: AD/ART Tak Ada Pancasila, Irma NasDem: Demo FPI Lucu

Seketika Irma jadi teringat FPI bermasalah karena Surat Keterangan Terdaftar (SKT)-nya sebagai ormas tak diperpanjang lantaran tak mencantumkan Pancasila di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) keormasannya.

"Itu lagi yang lebih lucu, ada ormas yang di AD/ART-nya tidak mencantumkan Pancasila," ujar Irma kepada Tagar, Rabu, 1 Juli 2020.

Selain FPI, Irma juga menyebut ada partai politik (parpol) yang menurutnya menolak asas tunggal Pancasila, tetap kini malah berteriak membela Pancasila.

"Bahkan ada partai yang menolak asas tunggal Pancasila, sekarang kok teriak-teriak bela Pancasila," ucap dia.

Sedangkan, Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati mengatakan ada dua alasan yang melatarbelakangi aksi demonstrasi penolakan terhadap RUU HIP oleh FPI, PA 212, dan GNPF-Ulama.

"Pertama, politisasi isu soal RUU HIP yang diembuskan oleh kubu oposisi dengan wacana klasik soal komunisme dan anti-Islam," ujar Wasisto saat dihubungi Tagar, Minggu, 28 Juni 2020. []

Berita terkait
FPI-PA 212 Frustasi Jika DPR Lanjutkan RUU HIP
Wasisto Raharjo Jati meminta DPR menepati janjinya bakal menyetop pembahasan RUU HIP.
Frustasi dan Politisasi Alasan FPI Cs Demo RUU HIP?
Ada dua argumen yang melatarbelakangi demonstrasi FPI Cs terhadap penolakan RUU HIP. Itu karena frustasi dan politisasi.
LIPI: Demo FPI PA 212 Tolak RUU HIP Tak Argumentatif
LIPI menilai demonstran penolak RUU HIP tidak menjelaskan secara substatif dasar tuntutannya.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.