Jakarta - Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati mengatakan ada dua alasan yang melatarbelakangi aksi demonstrasi penolakan terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP) oleh Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni (PA) 212, dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF).
"Pertama, politisasi isu soal UU HIP yang diembuskan oleh kubu oposisi dengan wacana klasik soal komunisme dan anti-Islam," ujar Wasisto saat dihubungi Tagar, Minggu, 28 Juni 2020.
Politisasi isu soal UU HIP yang diembuskan oleh kubu oposisi dengan wacana klasik soal komunisme dan anti-Islam.
Baca juga: PA 212 Ancam Duduki DPR Saat Demo RUU HIP Jilid 2
Kedua, kata Wasisto, inisiasi RUU HIP dilakukan secara tidak terbuka. Sedangkan, saat ini masyarakat tengah mengalami pandemi virus corona atau Covid-19.
"Saya pikir konklusi yang terjadi kemudian adalah penolakan itu muncul sebagai respons masyarakat yang entah itu terpolitisasi atau frustasi karena pandemi," ucap Wasisto.
Terpisah, Sekretaris Umum FPI Munarman enggan berkomentar banyak ihwal pendapat Wasisto tersebut. Menurutnya, Wasisto tidak memiliki argumen yang subtantif tentang RUU HIP.
"(Dia) lebih merujuk kepada perasaan emosional diri sendiri. Lebih ke analisa psikologi," kata Munarman saat dikonfirmasi Tagar, Minggu, 28 Juni 2020.
Sebelumnya, FPI dan PA 212 beserta sejumlah ormas lainnya menggelar demonstrasi penolakan RUU HIP di gedung DPR/MPR RI pada Rabu, 24 Juni 2020. Demonstrasi tersebut bertajuk 'Aksi Selamatkan NKRI dan Pancasila dari komunisme'.
Baca juga: LIPI: Demo FPI PA 212 Tolak RUU HIP Tak Argumentatif
Setelah berunjuk rasa, perwakilan massa aksi bertemu dengan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin. Azis menyampaikan tiga komitmen dan janji DPR tersebut. Pertama, kata Azis, DPR berkomitmen untuk melakukan penyetopan pembahasan RUU HIP.
"Kami berkomitmen untuk melakukan penyetopan ini," kata Azis usai mediasi dengan perwakilan pedemo di Gedung Nusantara 3 Lantai 4 Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Rabu, 24 Juni 2020. []