Ruang Isolasi Corona RSAM Bukittinggi Penuh

Ruangan isolasi RSAM Bukittinggi dinyatakan penuh. Kondisi ini terjadi karena meningkatkan jumlah pasien positif corona.
Pengendara melintas di depan RSAM Bukittinggi, Sumatera Barat. Situasi di sekitaran rumah sakit masih terpantau normal sejak masuknya satu pasien ke ruang isolasi terkait kemungkinan kasus covid-19, Selasa, 17 Maret 2020. (Foto: Tagar/Rifa Yanas)

Bukittinggi - Ruang isolasi corona di Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi dilaporkan terisi penuh. Kondisi ini terjadi karena terus meningkatnya sebaran Covid-19 di Sumatera Barat dalam beberapa hari terakhir.

Ini karena lonjakan pasien positif Covid-19 yang terkonfirmasi di Sumbar.

Humas RSAM Bukittinggi Murshalman Chaniago membenarkan kondisi tersebut. Situasi kapasitas ruang isolasi RSAM sudah dinyatakan penuh sejak 29 Agustus dan tidak bisa menerima tambahan pasien rujukan lagi.

"RSAM Bukittinggi saat ini memiliki 42 tempat tidur di ruang isolasi pasien Covid-19. Terhitung (Sabtu, red), semuanya sudah penuh terisi untuk sementara," kata Murshalman, Minggu, 30 Agustus 2020.

Dengan kondisi itu, katanya, RSAM tak sanggup menampung tambahan pasien rujukan Covid-19 sementara waktu. Terpaksa pasien Covid-19 yang dirujuk dari Puskesmas dan rumah sakit lainnya harus mencari tempat perawatan isolasi yang lain untuk saat ini.

Diakuinya, tak kunjung terkendalinya laju penyebaran virus corona di Sumbar mulai membuat tim medis rumah sakit itu kewalahan. Bahkan, penambahan tempat tidur dari awalnya hanya sekitar 24 tempat tidur menjadi 42 juga tak cukup menampung jumlah pasien yang saat ini terpapar.

"Ini karena lonjakan pasien positif Covid-19 yang terkonfirmasi di Sumbar. Bahkan dalam satu bulan terakhir terjadi peningkatan kasus yang sangat tinggi," katanya.

Sejak Maret hingga 29 Agustus 2020, RSAM telah merawat sebanyak 85 pasien positif Covid-19. Rinciannya, 39 sembuh, enam orang meninggal dunia, 42 pasien masih dalam rawatan.

Kemudian, 42 pasien yang saat ini menjalani perawatan, 40 orang positif Covid-19 dan dua orang suspect. Mereka, delapan di antaranya warga Bukittinggi, 19 warga Agam, dua warga Padang, empat warga Payakumbuh, satu warga 50 Kota, dua warga Pariaman, satu warga Solok, satu warga Tanah Datar, satu warga Riau dan satu warga Sumut.

"Dua pasien suspect atau PDP yaitu warga Agam dan satu warga Padang Panjang. Ini jumlah yang sangat luar biasa. Bukan menjadi hal yang patut dipandang remeh," katanya.

Pihak RSAM Bukittinggi, kata Murshalman, mengimbau masyarakat untuk tidak menyepelekan ancaman Covid-19 yang kian mengkhawatirkan. Warga diajak supaya disiplin menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

"Kita tidak sedang dalam keadaan baik baik saja. Patuhi terus protokol kesehatan dan tetap terapkan perilaku hidup bersih dan sehat, jika sayang pada diri sendiri, keluarga dan tenaga kesehatan. Pakai masker, jangan lengah dan jangan sampai tidak percaya dengan wabah ini. Kita tidak melarang aktivitas masyarakat, lakukanlah tapi tidak keluar koridor protokol kesehatan tersebut," tuturnya. []


Berita terkait
Tanaman Hias, Potensi Ekonomi Baru di Bukittinggi
Pemerintah Kota Bukittinggi mendorong petani tanaman hias terus menggembangkan produk agar bisa membuka peluang ekonomi baru.
BRI Sumbang 150 Juta untuk Pendidikan di Bukittinggi
BRI mengelontorkan dana bantuan pendidikan sebesar Rp 150 juta di Kota Bukittinggi.
BPJamsostek Bukittinggi Cek Data Bantuan Subsidi
BPJamsostek Cabang Bukittinggi mulai melakukan validasi data calon penerima subsidi upah.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.