RSU Soetomo Punya IGD Penyakit Menular Pertama di Indonesia

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa meresmikan IGD khusus penyakit menular RSU Soetomo. IGD tersebut menjadi pertama di Indonesia.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa didampingi Dirut RSU Dr Soetomo Surabaya, dr Joni Wahyuhadi saat meresmikan IGD khusus penyakit menular, Minggu, 6 Desember 2020. (Foto: Tagar/Pemprov Jatim)

Surabaya - Rumah Sakit Umum (RSUD) Dr Soetomo menjadi rumah sakit pertama di Indonesia yang memiliki Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) khusus penyakit menular. Hal tersebut setelah Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meresmikan IGD penyakit menular RSU dr Seotomo.

Direktur Utama RSU dr Soetomo, dr Joni Wahyuhadi mengatakan dengan diresmikannya IGD khusus penyakit menular, khususnya Covid-19. Ia mengaku untuk saat ini IGD khusus penyakit menular disiapkan 4 kasur, ruang resusitasi menular 15 kasur, tempat tidur high care IGD penyakit menular 21 kasur.

Pemerintah Jawa Timur ini bisa memberikan layanan yang terbaik untuk pasien.

"Terus ada 21 kasur Buffer atau penyangga untuk penyakit, ruang tindakan khusus ibu hamil yang menderita Covid-19 ada 6 kasur. Jadi totalnya ada 66 kasur," ujarnya melalui keterangan tertulisnya kepada Tagar, Minggu, 6 Desember 2020.

Joni diharapkan dengan adanya IGD khusus penyakir menular, bisa meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Jawa Timur. Apalagi sebelumnya, RSU dr Soetomo sudah memiliki 163 kasus dan yang sedang proses penyeleseian VIP sebanyak 6 kasur untuk penanganan Covid-19.

Baca juga:

"Pemerintah Jawa Timur ini bisa memberikan layanan yang terbaik untuk pasien," kata Joni.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berharap dengan diresmikannya IGD khusus penyakit menular, diharapkan bisa memberikan pelayanan kesehatan terbaik untuk masyarakat dan juga proteksi bagi tenaga medis.

"Pemprov Jawa Timur tetap akan berikhtiar meningkatkan berbagai layanan secara kulitatif dan kuantitaf, untuk pasien-pasien Covid-19. Proteksi terhadap dokter, nakes, sanitarian harus ditingkatkan, proteksi terhadap percepatan layanan harus dilakukan," kata dia.

Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini mengatakan di ICU dan HCU khusus penyakit menular ini, semuanya negatif presure. Dia berharap semua warga Jawa Timur tetap sehat.

"Saya tetep berharap masyarakat tetap sehat. Ini kita siapakan, jika tidak terpakai akan lebih baik. Tapi ada kasus yang harus ditangani kita menyiapkan. Ini jug harus diikuti dengan kesiapsiagaan," ucap Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama ini.[]

Berita terkait
Cuaca Ekstrem, Pemkot Surabaya Massif Pengerukan Drainase
Sejumlah drainase di Surabaya dipenuhi sendimentasi sehingga menyebabkan genangan saat hujan. DPUBMP Surabaya melakukan pengerukan drainase.
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Surabaya Patroli Money Politics
Bawaslu Surabaya memerintahkan petugas pengawas TPS dan Panwascam melakukan patroli 24 jam mengantisipasi praktik money politics di masa tenang.
Perang Survei Jelang Pencoblosan Pilkada Surabaya
Satu pekan jelang hari pencoblosan, dua lembaga survei merilis hasil survei paslon di Pilkada Surabaya. Keduanya menampilkan hasil survei berbeda.
0
Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E
Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.