Bantul - Rumah Sakit Universitas Islam Indonesia (UII) Kabupaten Bantul, Yogyakarta mulai mensosialisasikan vaksin Covid-19 secara mandiri untuk masyarakat. Rumah sakit yang berada di Jalan Srandakan Kilometer 5, Jodog, Wijirejo, Kapanewon Pandak, Bantul ini mulai membuka pendaftaran bagi yang ingin mendapatkannya.
Antusias masyarakat tinggi untuk mendapatkan vaksin ini. Dalam dua hari ini warga yang sudah mendaftarkan sebanyak 136 orang. Untuk harganya berkisar Rp 200 - 400 ribu.
Baca Juga:
Manajer Pelayanan Medis Rumah Sakit UII, dr. Muhammad Kautsar menjelaskan pihaknya saat ini sifatnya melakukan pendataan terlebih dahulu untuk vaksin mandiri. Saat vaksin datang ke Indonesia pihak rumah sakit dapat memesan sesuai dengan data yang dibutuhkan di lapangan. “Jadi saat ini sistemnya pendataan terlebih dahulu siapa yang berminat untuk vaksin mandiri,” katanya, Sabtu, 12 Desember 2020.
Sistem pendataan masyarakat yang ingin melakukan vaksin secara mandiri ini adalah permintaan dari pemerintah. Dengan adanya pendataan ini nantinya agar sinkron antara data yang ada di lapangan dengan pemesanan pemerintah.
Untuk harga vaksin mandiri ini kita perkirakan sekitar 200-400 ribu.
Dia mengatakan untuk saat ini antusiasme masyarakat untuk melakukan vaksin secara mandiri cukup tinggi. Hal ini terbukti sejak diumumkan pada Kamis, 10 Desember 2020, saat ini sudah ada 136 orang yang mendaftar untuk vaksin mandiri.
Untuk vaksin jenis apa yang akan diberikan ke masyarakat pihak rumah sakit mengikuti regulasi yang ada di pemerintah. Jenis dan merk apa spesifikasi pihak rumah sakit belum mengetahui. Pihak rumah sakit UII telah melakukan koordinasi dengan Bio Farma mengenai vaksin ini. "Untuk harga vaksin mandiri ini kita perkirakan sekitar 200-400 ribu,” jelas Kautsar.
Baca Juga:
Rumah Sakit UII masih membuka untuk masyarakat yang ingin melakukan vaksin mandiri. Dari data yang ada tersebut kemudian nanti akan digunakan untuk pemesanan ke pemerintah, agar didatangkan sesuai kebutuhan.
Saat ini proses pendataan vaksin secara mandiri ini baru dilakukan di Rumah Sakit UII. Harapannya ke depan akan diikuti oleh rumah sakit yang lainnya sehingga saling bersinergi dalam menghadapi pagebluk ini. []
