Kulon Progo - Wabah virus Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 memberi dampak semua kehidupan. Semua lapisan masyarakat merasakan dampak ini. Dua bulan perekonomian seolah lumpuh. Imbas paling besar dialami masyarakat kecil atau kaum marjinal, salah satunya tukang becak di Kulon Progo.
Sejak Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ditetapkan kejadian luar biasa (KLB) Corona pada 20 Maret 2020, pendapatan tukang becak turun drastis. Warga hampir tidak ada yang memanfaatkan jasanya untuk bepergian, karena imbauan di rumah saja dari pemerintah. Alhasil, tukang becak ini tidak punya penghasilan dan harus mengencangkan ikat pinggang.
Subari, seorang pengemudi becak dari Terbah, Kapanewon Pengasih, mengatakan, virus Covid-19 membawa dampak yang cukup besar pada kehidupannya. Bahkan dirinya sudah tidak pernah bekerja menarik becak sejak pandemi Coronavirus muncul karena sepinya penumpang.
Akibat dari hal ini, dirinya terpaksa menggunakan tabungan yang disisihkan saat masih aktif menarik becak. "Saya saat menarik becak, sebagian pendapatan yang diperoleh disisihkan untuk ditabung. Karena sekarang tidak bekerja narik becak, akhirnya pakai tabungan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," ujar Subari di Kulon Progo, Jumat 15 Mei 2020.
Karena itulah, lanjut Subari, bantuan yang diterimanya dari Baznas Kulon Progo dinilainya cukup meringankan bebannya. "Akan saya pakai untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari," ucapnya.
Hal yang sama juga dialami oleh Suratijo, tukang becak yang biasa mangkal di sekitaran pasar wates. Suratijo mengaku, dirinya bahkan pernah selama satu bulan tidak mendapatkan penumpang, akibat dari Covid-19 ini. "Pas waktu itu, untung ada yang memberi bantuan sembako," ujar Suratijo.
Akan saya pakai untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Dia menambahkan, bantuan yang diterimanya dari Baznas Kulon Progo cukup membantu meringankan beban selama pandemi Corona seperti sekarang ini. "Saya harap segera berakhir pandeminya," tuturnya.
Ketua Baznas Kulon Progo, Abdul Madjid mengatakan, pada tahun 2020 ini Baznas menyalurkan santunan kepada seratusan tukang becak di Kulon Progo yang aktif dalam kesehariannya mencari nafkah. Santunan yang diberikan kepada setiap tukang becak adalah senilah Rp 200 ribu. “Semoga bantuan ini dapat bermanfaat untuk mereka," tuturnya.
Dia mengatakan, selain santunan, penyaluran zakat juga dilakukan untuk lima sasaran, seperti kegiatan keagamaan dan tempat ibadah, kesehatan masyarakat, untuk anak didik keluarga miskin, kelompok ekonomi lemah dan pengusaha mikro, serta program peduli bagi warga terkena bencana dan musibah.
Bupati Kulon Progo Sutedjo berharap di tengah pandemi wabah Covid-19 seperti sekarang ini, para tukang becak tetap mentaati ajuran pemerintah serta rajin membersihkan diri dan lingkungan. Karena itulah, selain penyerahan santunan, juga diberikan masker kepada para tukang becak tersebut sebagai bagian dari gerakan wajib memakai masker. “Saya harap santunan yang diberikan dapat memberikan manfaat ditengah wabah ini,” ujarnya. []
Baca Juga:
- Suasana Penyaluran Bansos Covid-19 di Kulon Progo
- Kerumunan Penyaluran Bansos Covid-19 di Kulon Progo
- Bansos Dampak Covid-19 dari Dana Desa di Bantul