Rokok Elektrik Bisa Sebabkan Disfungsi Ereksi Pada Kaum Pria

Para ahli mengatakan bahwa selalu ada hubungan antara merokok, disfungsi ereksi, dan penyakit kardiovaskular.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

TAGAR.id, Jakarta - Seorang dokter mengatakan bahwa penggunaan vape atau rokok elektrik dapat sebabkan disfungsi ereksi pada kaum pria. Penelitian akan dilakukan lebih lanjut untuk melihat dampak berbagai jenis produk rokok elektrik terhadap kesehatan seksual kaum pria.

Kebanyakan pria terkadang gagal mendapatkan ereksi dan ini bisa disebabkan oleh berbagai hal. Menurut Pusat Pengendali Kesehatan, disfungsi ereksi dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti stres, kelelahan, kecemasan, atau terlalu banyak minum alkohol.

Para ahli mengatakan bahwa selalu ada hubungan antara merokok, disfungsi ereksi, dan penyakit kardiovaskular.

Pusat Pengendali Kesehatan juga mengatakan bahwa salah satu cara untuk mencegah atau mengatasi disfungsi ereksi adalah dengan berhenti merokok.

Pria tanpa riwayat penyakit kardiovaskular sebelumnya, lalu menggunakan rokok elektrik dapat dua kali berisiko terkena disfungsi ereksi dibandingkan dengan mereka yang tidak memakainya.

Hal tersebut tertulis pada American Journal of Preventive Medicine, dari pria dengan rentang usia antara 20 hingga 65 tahun,

Para ahli juga mengungkapkan, bahwa disfungsi ereksi dapat terjadi pada pria yang menggunakan rokok elektrik tanpa memandang usia.

“Temuan ini perlu kami garisbawahi untuk dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat pola penggunaan rokok elektrik yang lebih aman daripada rokok,” ujar seorang penulis dan profesor di Departemen Kesehatan Penduduk di NYU Langone, Omar El Shahawy, dilansir dari The Sun.

“Penelitian kami perhitungkan dari riwayat merokok para peserta, termasuk mereka yang tidak pernah merokok sejak awal,"
lanjutnya.

Para ahli menggunakan data dari Studi Population Assessment of Tobacco and Health (PATH) dan menganalisis data dari 13.771 pria dengan usia 20 tahun keatas, dan menjawab kuisioner tentang disfungsi ereksi.

Orang - orang yang mengisi kuisioner ini terdiri dari pria yang tidak pernah merokok, mantan perokok, dan perokok aktif.

Hampir setengah dari peserta adalah mantan perokok, 21 persen perokok aktif, dan 14 persen lainnya menggunakan produk tembakau yang berbeda.

Dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah menggunakan rokok elektrik, para pengguna rokok elektrik yang aktif dua kali lebih memungkinkan terkena disfungsi ereksi. []


Baca Juga


Berita terkait
Rokok vs Vape: Manakah yang Lebih Berbahaya Bagi Tubuh?
Rokok memang lebih berbahaya, namun bukan berarti vape lebih aman.
Warga Selandia Baru Lahir Setelah 2010 Dilarang Beli Rokok Seumur Hidup
Selandia Baru akan melarang warga yang lahir setelah tahun 2010 untuk membeli rokok seumur hidupnya
Benarkah Vape Justru Lebih Berbahaya dari Rokok?
Padahal nyatanya kandungan zat adiktif nikotin pada rokok tembakau juga ada dalam vape.
0
Omong Kosong Penularan HIV Baru di Indonesia Bisa Dihentikan pada Tahun 2030
Epidemi HIV/AIDS memasuki tahun ke-36 tapi insiden infeksi HIV baru terus terjadi yang disebut-sebut bisa dihentikan 2030 tanpa program konkret