Respons Menpora tentang Permintaan Mundur dari Netizen

Menpora Zainudin Amali merespons tentang berbagai desakan publik dari netizen yang meminta dirinya mundur dari jabatan. Ini tanggapannya.
Zainudin Amali saat diwawancarai Najwa Shihab di kanal YouTube Najwa Shihab. (Foto: Tagar/Alwin)

Jakarta – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali merespons tentang berbagai desakan publik dari netizen yang meminta dirinya mundur dari jabatan merupakan hal yang wajar yang dirasakan oleh publik dan tentunya ia tidak akan menanggapinya dengan rasa emosi.

“Saya kira saya memahami apa yang dirasakan oleh publik dan reaksi publik yang luar biasa seperti itu. Tentu saya tidak boleh menanggapi secara emosional karena ini sesuatu hal yang wajar yang dirasakan,” ucap Zainudin Amali dalam wawancara di kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis, 21 Oktober 2021.

Zainudin juga merasa sangat kecewa pada kejadian tersebut bukan hanya masyarakat saja. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk sama-sama paham hal tersebut.

“Karena tadi saya sudah sampaikan saya sendiri juga kecewa. Bukan cuma masyarakat lain, saya juga kecewa,” ucapnya.

Zainudin juga mengatakan bahwa dengan di minta mundurnya dari jabatan Menpora ini, tentu tidak akan menyelesaikan masalah ini. Dengan hanya rasa kekecewaan saja itu tidak akan selesai dan oleh karena itu ia akan melakukan upaya-upaya agar hukuman kepada Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) dapat segera dicabut dan tidak terulang lagi.


Karena tadi saya sudah sampaikan saya sendiri juga kecewa bukan cuma masyarakat lain saya juga kecewa.


“Tetapi apakah dengan kekecewaan itu terus selesai? tentu tidak. Hingga saya harus ada upaya-upaya untuk melakukan sesuatu supaya bands kepada Ladi itu segera di cabut dan ini tidak terulang lagi,” ujarnya.

Sebenarnya kejadian sudah pernah terjadi pada tahun 2016 lalu. Tetapi waktu itu karena tidak ada kejuaraan, tidak ada hal menaikkan bendera, jadi hal ini tidak heboh seperti sekarang ini.

Indonesia tidak bisa memenuhi Test Doping Plan (TDP) tahun 2020 lalu. Karena Menpora beralasan target sampel doping tidak bisa tercapai karena kegiatan olahraga terhenti saat pandemi covid-19.

Indonesia juga belum memenuhi sampe TDP 2021. Pekan Olahraga Nasional (PON) yang menjadi salah satu bagian dari sampel tes doping baru bergulir awal Oktober.

Dalam surat resmi pada 15 September 2021 itu Badan Anti Doping Dunia (WADA) meminta Indonesia segera memberi bantahan atau klarifikasi. Dimana tenggat waktu yang diberikan adalah 21 hari sejak surat pertama dilayangkan.

Namun, hingga batas waktu yang ditentukan kedaluwarsa tidak ada balasan dari Indonesia. Karenanya WADA melayangkan surat ancaman sanksi untuk memberikan penjelasan terperinci.

Imbasnya pada saat ini atas kejadian tersebut, bendera Indonesia tidak berkibar di ajang Thomas Cup minggu kemarin di Denmark karena Indonesia dinyatakan tidak patuh dalam menerapkan program uji coba doping.

Tentunya, menurutnya, pelarangan bendera Indonesia berkibar dapat terjadi di berbagai ajang olahraga kancah Internasional.

(Alwin Widiyantoro)

Berita terkait
Menpora: Pemerintah Tanggung Pengobatan Atlet Bulu Tangkis
Menpora Zainudin Amali menanggung semua biaya pengobatan legenda bulu tangkis Indonesia Verawaty Wiharjo yang tengah mengidap kanker paru-paru.
Jokowi Minta Kemenpora Bangun Fasilitas Olahraga Disabilitas
Presiden Jokowi minta agar Kemenpora membangun pemusatan latihan dan sentra olahraga untuk atlet disabilitas
Menpora Tak Akan Lupakan Kesejahteraan Atlet Saat Pensiun
Menpora Zainudin Amali menjamin tak akan melupakan kesejahteraan atlet yang telah berprestasi ketika mereka pensiun nanti dari profesinya.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.