Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke lokasi panen tebu sekaligus meresmikan pabrik gula yang berada di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sulteng) pada Kamis, 22 Oktober 2020.
Nanti mengurangi impor.
Dalam sambutannya Jokowi menjelaskan, saat ini kebutuhan komoditas gula di Indonesia mencapai 5,8 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut, menurutnya, baru sebanyak 2,1 juta ton yang mampu diproduksi di dalam negeri, sedangkan sisanya mengandalkan impor.
"Sehingga pendirian pabrik gula di Bombana ini sekali lagi patut kita hargai karena nanti mengurangi impor. Artinya, bisa memperbanyak devisa negara dan memperkuat neraca transaksi berjalan kita," kata Jokowi saat Kunker di Sulawesi Tenggara, Kamis, 22 Oktober 2020.
Baca juga: Tanggal Lahir Samaan dengan Jokowi, Neno Warisman: Apes
Sebagai informasi, pengerjaan konstruksi pabrik gula yang diresmikan Presiden Jokowi ini dimulai pada awal 2017 silam dan mulai beroperasi pada Agustus 2020.
Kapasitas pengolahan tebu yang mampu dilakukan pabrik tersebut sebanyak 8.000 TCD (ton cane per day) yang mampu ditingkatkan hingga 12.000 TCD.
Dengan kapasitas tersebut, Jokowi optimis pabrik gula ini mampu memproduksi gula kristal putih sebanyak 800 hingga 1.200 ton per hari.
Baca juga: Antusiasme Jokowi Resmikan Jembatan Ikonik Teluk Kendari
Dalam kunker kali ini ada beberapa hal yang disampaikan Jokowi. Dirinya menyebut, investasi untuk membuka kebun tebu dan pabrik gula terintegrasi menjadi sebuah keberanian yang patut diapresiasi.
Untuk diketahui, pabrik gula dengan kapasitas produksi yang tergolong besar di Indonesia ini dioperasikan oleh PT Prima Alam Gemilang dengan teknologi modern yang didukung otomatisasi. []