Rektor Unsyiah Ajak Peneliti Kembangkan Inovasi Pembangunan

Konferensi AIC dapat menjadi forum efektif bagi para peneliti, akademi, dan praktisi untuk memperkuat kerja sama, jejaring, dan bertukar pikiran.
Universitas Syiah Kuala (Foto: Wikipedia).

Banda Aceh - Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Prof. Samsul Rizal mengajak para peneliti dan akademisi dunia untuk terus mengembangkan inovasi demi pembangunan berkelanjutan. Menurutnya saat ini, telah terjadi kesenjangan di dalam masyarakat terutama dalam penggunaan teknologi. 

Untuk memecahkan permasalahan tersebut, para peneliti dan akademisi harus dapat saling berkolaborasi untuk mencari solusi. Dengan pemerataan inovasi dan teknologi, diharapkan dapat membawa manfaat besar bagi masyarakat sehingga terwujudnya kehidupan yang lebih baik.

“Kita percaya pada pengetahuan, penelitian, dan teknologi diciptakan bagi semua orang, bukan hanya pihak-pihak tertentu saja,” kata Samsul dalam keterangannya, Sabtu, 17 Oktober 2020.

Oleh karena itu, ia berharap konferensi AIC dapat menjadi forum efektif bagi para peneliti, akademi, dan praktisi untuk memperkuat kerja sama, jejaring, dan bertukar pikiran. Mereka dapat saling berkolaborasi untuk meningkatkan penelitian dan inovasi, sehingga membawa manfaat di wilayah kerjanya masing-masing.

Kita percaya pada pengetahuan, penelitian, dan teknologi diciptakan bagi semua orang, bukan hanya pihak-pihak tertentu saja.

“Saya berharap semua penelitian yang disebarluaskan dalam konferensi ini dapat dipublikasikan dalam prosiding internasional, dan semua pihak terlibat dapat memanfaatkan dan menerapkan ide-ide itu di masa datang,” katanya.

Ketua Panitia, Dr. Dewi Yunita mengatakan, kegiatan konferensi tahunan Unsyiah The 10th Annual International Conference (AIC) rutin dilaksanakan Unsyiah sejak tahun 2011. Konferensi ini telah menjadi ajang silaturahmi para profesor dan peneliti dunia. Mereka nantinya akan mempresentasi makalah lintas studi yang berisikan inovasi hasil penelitian dan tren terbaru ilmu pengetahuan.

Kegiatan ini juga menghadirkan para keynote speaker dari berbagai universitas terbaik dunia, seperti dari Belgia, Inggris, Malaysia, Australia, USA, Jepang, Thailand, dan juga Indonesia.

“Konferensi AIC tahun ini fokus membahas tiga subbagian ilmu, yaitu sains dan teknik, ilmu lingkungan dan kehidupan, serta ilmu sosial,” ujar Dewi.

Baca juga:

Dalam penyelenggaraan tahun ini, konferensi AIC serentak dilaksanakan dengan The 12th IMT-GT UNINET Biosciences International Conference. Berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya, di tahun ini kedua konferensi tersebut digelar secara virtual akibat pandemi Covid-19.

Pihaknya juga telah menerima sebanyak 136 makalah dan 3 abstrak, di mana 38 makalah telah diterima oleh panitia untuk presentasi poster dan 101 makalah untuk presentasi lisan. Nantinya makalah terpilih berkesempatan diterbitkan di berbagai publikasi terkemuka dunia, seperti IOP Conference Series dan SINTA. []

Berita terkait
Presiden Jokowi Pecat Irwandi Yusuf dari Gubernur Aceh
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo memecat Irwandi Yusuf dari jabatannya sebagai Gubernur Aceh.
Kelapa Sawit Bakal Jadi Bahan Baku di PLTU Nagan Raya Aceh
Pembangkit Listrik Tenga Uap (PLTU) di Nagan Raya melakukan uji coba penggunaan cangkang kelapa sawit sebagai bahan baku pembangkit listrik.
Stickering BBM Dicabut, Geram Tetap Gugat Plt Gubernur Aceh
Meski program stickering BBM di Aceh sudah dicabut. Geram tetap tidak akan mencabut gugatan terhadap gubernur Aceh.
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.