Sleman - Sri Utami, 40 tahun warga Muntuk, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta meninggal dunia karena dibunuh oleh pacarnya sendiri, yaitu EBP, pada 7 tahun lalu di kebun salak, Pakem, Sleman. Pria asal Kediri, Jawa Timur ini melakukannya dengan sadis saat menghabisi nyawa janda dua anak.
Kanit II Reserse Kriminal Polres Sleman Ipda Yunanto Kukuh Prabowo mengatakan, tersangka EBP ini membenturkan kepala korban di batu besar sampai meninggal dunia. “Korban meninggal dunia karena kepalanya dibenturkan ke batu besar. Tulang lehernya juga patah,” kata Ipda Kukuh kepada wartawan saat gelar rekonstruksi pembunuhan di lokasi kejadian, Sabtu, 5 Desember 2020.
Baca Juga:
Rekonstruksi yang digelar Polres Sleman bersama Poslek Pakem ini juga mengungkap fakta lain di lapangan. Bahwa terdapat sejumlah kekerasan fisik yang menimpa korban sebelum meninggal.
Berawal dari tersangka mencekik leher korban menggunakan kedua tangannya, namun korban masih tersadar. Kemudian pria itu melilit dan menjambak rambut korban sambil mencekik leher.
“Sudah disiksa begitu sadis, tapi korban masih saja hidup. Akhirnya tersangka menendang kaki korban sampai terjatuh lalu membentur batu besar dan muntah darah,” ucapnya.
Usai korban tidak sadarkan diri, rupanya penganiayaan tak berhenti begitu saja. Tersangka menyeret tubuh korban dari jalan berbatu menuju lokasi di mana korban ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan. Jaraknya kurang lebih 15 meter.
Pria lulusan sarjana hukum di Kota Surabaya ini, kala mengubur jasad perempuannya dengan cara menginjak-injak sampai tubuh korban masuk ke dalam tanah. “Jadi saat ditemukan 7 tahun lalu itu, kondisi tubuhnya seperti korban mutilasi,” ujarnya.
Sedikitnya ada 30 adegan yang dilakukan dalam rekonstruksi di kebun salak Padukuhan Kemput, Kalurahan Candibinangun, Kapanewon Pakem dan sejumlah tempat lain.
Baca Juga:
Titik-titik itulah, yang menjadi lokasi aktivitas tersangka. Baik sebelum, saat dan sesudah membunuh Sri Utami, warga Karangasem, Muntuk, Dlingo, Bantul, Yogyakarta. Area kebun salak yang rimbun itu, menjadi lokasi EBP memeragakan kembali apa saja yang dilakukannya untuk menghabisi nyawa korban.
Diberitakan sebelumnya, tujuh tahun lalu, sosok mayat wanita tanpa identitas ditemukan di tengah kebun salak, Dusun Kemput, Desa Candibinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta pada 4, Februari 2013. Polisi akhirnya mengungkap tersangka pembunuhan tersebut.
Berdasarkan keterangan motif tersangka nekat mengakhiri hidup korban karena sakit hati. Sang kekasih yang sudah dipacari selama dua tahun tersebut sering membanding-bandingkan tersangka dengan pria lain. []