Pacar Diajak Lihat Sunset Lalu Dibunuh di Kebun Salak Sleman

Pelaku mengajak pacarnya jalan-jalan lihat sunset kemudian membunuhnya di kebun salak di Pakem, Sleman, Yogyakarta.
Tersangka pembunuhan di kebun salak di Pakem, Sleman, Yogyakarta, saat digelandang ke Polda DIY, Kamis, 3 Desember 2020. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah)

Sleman -Sri Utami, 40 tahun, warga Dlingo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta dibunuh oleh pacarnya sendiri inisial EBF, 39 tahun di kebun salak, Dusun Kemput, Candi Binangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Sebelum korban tewas, keduanya pergi jalan-jalan melihat sunset.

Itu adalah kejadian tujuh tahun lalu. Selama tujuh tahun pula EBF kabur. Namun pelariannya berakhir di tangan kepolisian. Pelaku ditangkap Rabu, 2 Desember 2020.

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda DIY Komisaris Besar Polisi ( KombesPol) Burkan Rudi Satria mengatakan, pada hari pelaku membunuh korban, keduanya pergi jalan-jalan. "Itu untuk mengelabuhi niat pelaku yang akan melakukan kejahatan,” katanya saat jumpa pers di Mapolda DIY, Kamis, 3 Desember 2020.

Baca Juga:

Keduanya pergi jalan-jalan menggunakan kendaraan motor merk Bajaj Pulsar warna hitam berplat nomor AG4139 FQ ke wilayah Kaliurang. Usai melihat sunset, tersangka yang berasal dari Kediri, Jawa Timur ini mengajak pacarnya, Sri ke sebuah kebun salak di mana peristiwa pembunuhan berencana itu terjadi.

Tiba di lokasi, tersangka yang keseharian bekerja sebagian pengamen langsung memukul kepala korban menggunakan helm, mencekik dan kekerasan fisik lainnya.

Pembunuhan SlemanDirektur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Burkan Rudi Satria (kiri) saat memberikan keterangan kepada awak media di Polda DIY. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah)

Oleh sebab itu, tidak heran saat korban ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan. Luka tersebut berada di bagian leher dan kepala. Sedangkan telinga, hidung dan kakinya mengeluarkan darah.

Satu hari setelah kejadian, jasad korban ditemukan oleh pemilik kebun yang sedang memetik buah salak, bernama Sarjono, 55 tahun. Pria paruh baya ini mencium bau busuk menyengat di kebunnya. Setelah diperiksa ternyata bau busuk berasal dari mayat perempuan di tumpukan semak belukar dari daun salak yang agak tinggi. Setelah dibongkar menggunakan parang, saksi melihat perut korban sedikit buncit.

Itu untuk mengelabuhi niat pelaku yang akan melakukan kejahatan.

Karena ketakutan, Sarjono langsung lari dan melaporkannya ke warga setempat. Warga yang mendapat laporan langsung menelepon temuan mayat ini ke Polsek Pakem.

Mendapat laporan itu, petugas kemudian melakukan penyelidikan di lapangan namun belum membuahkan hasil. Minimnya bukti menjadi kendala penyidik dalam pengungkapan kasus pembunuhan tersebut.

Selama 7 tahun terakhir tersebut polisi tidak berhasil memperoleh identitas korban. Pasalnya, kondisi tubuh korban kala itu sudah rusak.

Baca Juga:

Kendati demikian, petugas tidak putus asa guna mengungkap perkara pembunuhan tersebut. Setelah dilakukan penyidikan ulang dengan mengumpulkan saksi-saksi dan melakukan olah tempat kejadian perkara.

Petunjuk yang mengungkap perkara ini berdasarkan jenis kendaraan yang digunakan tersangka dan muncul dua huruf plat nomor kendaraan. “Pelaku menggunakan motor Sport, tapi bukan buatan Jepang. Sedangkan plat nomor di depan huruf AG," katanya Kombes Pol Burkan Rudi.

Berbekal petunjuk tersebut, tim gabungan Polda DIY dipimpin Iptu Wahyu Aji SIK, Kanit II Satreskrim Polres Sleman Ipda Yunanto Kukuh Prabowo, STrk dan Reskrim Polsek Pakem Ipda Lilik Mulyadi SH, berangkat ke Kediri. Setelah berhasil mengindetifikasi tersangka, petugas langsung melakukan penangkapan di daerah Sidoarjo pada Rabu, 2 Desember 2020. []

Berita terkait
Otak Pembunuhan di Jalan Jogja - Wonosari Mengidap Hepatitis
Otak tersangka perampasan yang menghilangkan nyawa orang di Jalan Jogja - Wonosari, mengidap penyakit hepatitis.
Pelaku Pembunuhan di Jalan Jogja - Wonosari Tertangkap
Pelaku penganiayaan hingga menyebabkan meninggal di Jalan Jogja-Wonosari, Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta akhirnya tertangkap. Tersangka dua orang.
Alasan Tusuk 18 Kali hingga Tewas di Jalan Jogja - Wonosari
Dua tersangka membabi buta menusuk 18 kali hingga korban tewas di Jalan Jogja-Wonosari. Ini motif dan alasannya tega melakukan aksi keji tersebut.