Jakarta - Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Sambodo Purnomo Yogo menyebut pihaknya telah menyiapkan rekayasa lalu lintas (lalin) di seputar Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, sebagai antisipasi adanya sekelompok massa yang berdemonstrasi menolak Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) dan Omnibus Law RUU Cipta Kerja.
"Kami merencanakan beberapa rekayasa lalu lintas, ketika nanti sudah ada massa pengunjuk rasa yang menutup jalan. Arus lalu lintas di arah Semanggi yang menuju ke DPR/MPR RI itu akan dibelokkan ke kiri di bawah jembatan layang ke arah pintu 10 (GBK) maupun ke depan Hotel Mulia," ujar Sambodo di Pintu Timur Senayan, Jakarta, Kamis, 16 Juli 2020.
Nanti juga akan ada 'contraflow' di seputar Stasiun Palmerah.
Lebih lanjut, Sambodo menyebutkan pengalihan arus lalu lintas lainnya dilakukan di pertigaan depan Halte Mulia, kendaraan akan diarah ke kanan menuju Lapangan Tembak atau ke arah pintu belakang DPR/MPR RI.
Baca juga: Polisi Bicarakan Surat Demo RUU HIP dan Omnibus Law
"Dari situ, lurus terus sampai ke lampu lalu lintas Palmerah. Baru nanti kendaraan di situ, baru bisa ke kanan untuk menuju ke Slipi atau ke kiri menuju Permata Hijau atau pun Arteri Pondok Indah," kata Sambodo.
Kebijakan lawan arus atau contraflow juga akan diberlakukan di Stasiun Palmerah karena adanya massa aksi menuju Gedung Manggala Wanabhakti.
"Nanti juga akan ada 'contraflow' di seputar Stasiun Palmerah, sehingga nanti arus dari arah Pejompongan itu akan kita bagi dua di depan Stasiun Palmerah," ujarnya.
Sambodo juga mengatakan jumlah petugas yang disiapkan khusus mengatur lalu lintas sekitar 600 petugas.
"Ada 300 orang dari pagi sampai siang. Nanti, kita ganti lagi dari siang sampai malam 300 orang," ujarnya.
Baca juga: HNW Pantau Ketegasan DPR Cabut RUU HIP dari Prolegnas
Meski sudah ada pengamanan khusus, Sambodo tetap mengimbau agar masyarakat menghindari kawasan di sekitar DPR/MPR RI.
"Kami mengimbau kepada masyarakat agar sebaiknya pada hari ini menghindari ruas jalan di sekitar DPR/MPR RI, agar tidak terjebak kemacetan maupun pengalihan arus yang dilakukan untuk pengaman unjuk rasa hari ini," kata Sambodo.
Kamis 16 Juli 2020 ini sejumlah elemen masyarakat mulai dari buruh, organisasi masyarakat, ormas keagamaan hingga mahasiswa melakukan aksi di depan Gedung DPR/MPR RI. Demonstrasi dilakukan untuk menolak RUU yang dibahas di dalam DPR/MPR RI seperti RUU Cipta Kerja (Omnibus Law) dan RUU HIP. []