Rekam Jejak Wantimpres Putri Kuswisnu Wardani

Rekam jejak Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Putri Kuswisnu Wardani yang baru saja dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Putri Kuswisnu Wardani. (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta - Ada beberapa nama yang mencuri perhatian publik saat pelantikan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) periode 2019-2024. Salah satunya dengan terpilihnya Putri Kuswisnu Wardani, satu-satunya perempuan, sekaligus anggota termuda yang dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 14 Desember 2019.

Jokowi: Ada berkaitan dengan sosial keagamaan, Habib Luthfi. Ekonomi misalnya Pak Dato Tahir. Misalnya berkaitan dengan ekonomi kecil, Bu Putri Kuswisnuwardhani.

Nama Putri Kuswisnuwardhani sudah lekat dengan Kontes Putri Indonesia dan PT Mustika Ratu sejak dekade 1990-an. 

Saat dilantik menjadi Wantimpres, perempuan berusia 60 tahun ini nampak anggun mengenakan kebaya biru yang dipadankan dengan selendang batik. Hari itu dia ditemani sang bunda, Mooryati Soedibyo.

Putri adalah anak kedua dari pasangan Mooryati Soedibyo dan Soedibyo Purba Hadiningrat. 

Ibunya adalah seorang pendiri sekaligus pemilik PT Mustika Ratu, sebuah produk kecantikan yang berdiri sejak 1975. Di perusahaan tersebut, dia sudah menjalankan bisnisnya lebih dari 25 tahun. 

Baca juga: Curhatan Sukmawati ke Ngabalin Soal FPI dan Kasusnya

Jokowi dan Putri Kuswisnu WardaniPresiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Anggota Wantimpres Jokowi dan Putri Kuswisnu Wardani. (foto: Instagram/@putri_k_wardani209.)

Sebelum terpilih menjadi Komisaris Utama di perusahaan kecantikan yang dirintis sang ibu, perempuan berusia 60 tahun ini diketahui memulai kariernya dari bawah, tidak langsung melejit menjadi bos perusahaan.

Tercatat, sejak tahun 1986, dia pernah menjabat sebagai Kepala Departemen Promosi dan Periklanan di PT Mustika Ratu. 

Setelah sekitar dua tahun duduk di Departemen Promosi dan Periklanan, Putri kemudian menjabat sebagai Manajer Keuangan tahun 1988. Lalu, pada tahun 1991, dia diangkat menjadi Wakil Presiden Direktur Mustika Ratu. 

Perempuan kelahiran Jakarta, 20 September 1959 itu mulai menggantikan peran ibunya memimpin perusahaan sebagai Direktur Utama sejak tahun 2011. Kemudian pada Juni 2019, dia menjabat sebagai Komisaris Utama perusahaan tersebut. 

Di bawah kepemimpinannya, hingga saat ini, PT Mustika Ratu telah mempunyai lebih dari 20 negara yang berlangganan ekspor produk kesehatan dari perusahaan tersebut.

Pelopor gerakan 'Ayo Minum Jamu' itu juga tercatat menjabat sebagai Dewan Pembina Yayasan Puteri Indonesia (YPI), sebuah perusahaan yang menaungi kontes kecantikan Puteri Indonesia sejak tahun 1992. 

Kontes Puteri Indonesia sendiri dipelopori oleh sang ibu, Mooryati Soedibyo. Mooryati terinspirasi untuk mengadakan ajang kontestasi kecantikan setelah ia menghadiri ajang Miss Universe di Bangkok, Thailand.

Di awal kemunculannya kontes kecantikan Puteri Indonesia sempat ditentang oleh beberapa pihak, karena dianggap sebagai bentuk dari eksploitasi terhadap perempuan. 

Baca juga: Ngabalin Anggap Rocky Gerung Amoral

Namun, kontes dengan parameter penilaian 3B (Brain, Beauty, Behavior) ini perlahan mulai diterima di masyarakat dan mendapat dukungan dari para pejabat pemerintahan.

Dihimpun dari berbagai sumber, perempuan yang masih memiliki darah Kasunan Surakarta ini selain sibuk dengan YPI dan perusahaan warisan ibunya, dia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Industri Tradisional Berbasis Budaya (2015-2020).

Selain itu, alumni National University, Inglewood, California, Amerika Serikat ini adalah seorang Sekretaris Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) sejak 2016. 

Wantimpres JokowiAnggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), dari kiri, Agung Laksono, Sidharto Danusubroto, Arifin Panigoro, Soekarwo, Putri Kuswisnu Wardani, M Mardiono dan Dato Sri Tahir berpose sebelum upacara pelantikan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (13/12/2019). (foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay).

Putri juga menjabat sebagai Ketua Bidang Ekonomi Kreatif Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Ketua Umum Perhimpunan Perusahaan Asosiasi kosmetika Indonesia (PPAKI), dan Ketua Umum Asosiasi Merek Indonesia (AMIN).

Selain itu, Putri Kuswisnu Wardani pernah memproduseri sebuah film berjudul Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta. Film yang rilis pada 23 Agustus 2018 ini disutradarai Hanung Bramantyo, menceritakan sejarah Indonesia mengenai raja ketiga Kerajaan Mataram, Sultan Agung Hanyakrakusuma.

Film tersebut sempat masuk nominasi Piala Citra untuk kategori film cerita panjang terbaik, bersaing dengan film lainnya seperti, Aruna dan Lidahnya, Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak, dan Sekala Niskala.

Baca juga: Massa FPI-PA 212 Teriakkan Siap Mati Syahid

Meneruskan sebuah wawancara Putri Kuswisnu Wardani dengan Berita Satu, dia mengaku sudah mengenal Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak awal tahun 2000-an. 

Menurutnya banyak perubahan besar yang terjadi di Surakarta semenjak Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo

Hal itu menjadi landasan Putri untuk mendukung Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta tahun 2012 lalu, bahkan hingga maju mencalonkan diri sebagai Presiden RI.

Di posisi Wantimpres, dia akan ditugaskan memberi nasihat dan pertimbangan terkait ekonomi kecil kepada Presiden.

“Ini kan di bidang masing-masing. Ada berkaitan dengan sosial, keagamaan, Habib Luthfi. Ekonomi misalnya Pak Dato Tahir. Misalnya berkaitan dengan ekonomi kecil, Bu Putri, ini campur-campur,” ujar Presiden Jokowi.

Berikut Biodata Putri Kuswisnu Wardani

Nama: Putri Kuswisnu Wardani

Lahir: Jakarta, 20 September 2019 (60 tahun)

Orang tua: Mooryati Soedibyo (Ibu), Soedibyo Purbo Hadiningrat (Bapak)

Pendidikan

Tahun 1990: Master of Business Administration (MBA) dari National University, Inglewood, California, Amerika Serikat.

Organisasi

Dewan Pembina Yayasan Puteri Indonesia (YPI)

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin)

Ketua Bidang Ekonomi Kreatif Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)

Ketua Umum Perhimpunan Perusahaan Asosiasi kosmetika Indonesia (PPAKI)

Ketua Umum Asosiasi Merek Indonesia (AMIN)

Karier

2016: Sekretaris Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN)

2019 : Komisaris Utama PT. Mustika Ratu Tbk.

2019 : Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres)

Film

Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta. []

Berita terkait
Habib Luthfi, Ulama NU Jadi Wantimpres Jokowi
Ulama NU, Maulana al Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya alias Habib Luthfi terpilih menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Jokowi.
Soekarwo Layak Jadi Wantimpres
Dengan pengalamannya di bidang pemerintahan, Soekarwo dinilai layak masuk dalam susunan Wantimpres Jokowi.
Arifin Panigoro Wantimpres Jokowi 'Sang Raja Minyak'
Presiden Jokowi resmi menunjuk Arifin Panigoro menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Arifin dijuluki Raja Minyak Indonesia.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.