Reaksi Ojol di Tegal saat Kena Razia Corona

Razia antisipasi penyebaran virus corona di Kota Tegal pakai thermo gun dinilai tidak efektif. Karena hasilnya tidak akurat.
Seorang pengendara sepeda motor yang suhu tubuhnya tinggi saat dicek menggunakan thermo gun di Jalan Teuku Umar, Kota Tegal‎ dibawa ke mobil ambulans, Jumat, 3 April 2020. (Foto: Tagar/Farid Firdaus)

Tegal - ‎Pemeriksaan suhu tubuh untuk mengantisipasi penyebaran virus corona dilakukan di akses masuk Kota Tegal, Jawa Tengah. Dari razia tersebut dua warga sempat dibawa ke rumah sakit karena saat diperiksa suhu tubuhnya tinggi.

‎Keduanya terjaring dalam pemeriksaan di Jalan Teuku Umar, Kelurahan Debong Kidul, Kecamatan Tegal Selatan, Jumat, 3 April 2020. sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu, dua pengendara sepeda motor tersebut hendak masuk ke wilayah Kota Tegal sehingga wajib melewati pemeriksaan suhu tubuh menggunakan thermo gun.

Saat dicek, suhu tubuh keduanya diketahui di atas 38 derajat celcius alias di atas normal. Keduanya ‎pun diharuskan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kardinah Kota Tegal menggunakan mobil ambulans untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Namun salah satu dari mereka, seorang pria mengenakan jaket ojek online (ojol), sempat terlihat enggan dibawa ke rumah sakit karena meragukan hasil pengecekan suhu tubuhnya. Dia juga sempat meminta agar suhunya dicek lagi menggunakan thermo gun yang berbeda.

Kalau tidak dikontrol kita tidak tahu mana yang sakit mana yang sehat.

‎Melihat itu, Wakil Wali Kota Tegal Mohamad Jumadi yang sedang memantau di lokasi bersama sejumlah pejabat lain ‎memerintahkan petugas medis untuk segera membawa kedua pengendara tersebut ke rumah sakit dengan alasan suhu tubuh mereka di atas 38 derajat celsius.

Jumadi mengatakan adanya dua pengendara yang didapati suhu tubuhnya tinggi menunjukkan perlunya kebijakan isolasi wilayah dengan melakukan pemeriksaan ketat di perbatasan‎ agar jika ada warga yang mengalami gejala Covid-19 bisa terdeteksi.

"Kalau tidak dikontrol kita tidak tahu mana yang sakit mana yang sehat. Jadi pemeriksaan ini tidak ada maksud lain selain untuk meyakinkan orang yang masuk Kota Tegal sehat," ujarnya.

Belakangan, pengemudi ojol tersebut membuat klarifikasi melalui video berdurasi hampir dua menit terkait hasil pengecekan suhu tubuhnya. Dalam video yang beredar di WhatsApp Group (WAG) itu, dia mengatakan pemeriksaan suhu yang dilakukan tidak efektif. Sebab, saat suhu tubuhnya diperiksa menggunakan thermo gun yang berbeda, hasilnya juga berlainan.

‎"Memang benar saat pengecekan suhu yang pertama suhu saya tinggi, yaitu 38 (derajat celicus). Tapi ketika dicek lagi dengan alat lain, ternyata beraneka ragam suhunya. Ada yang 36, 37, 33. Jadi menurut saya tidak efektif kalau ada pengecekan seperti itu langsung dibawa ke rumah sakit," ujarnya dalam video.

Pria yang tak menyebutkan identitasnya itu juga mengungkapkan hasil pemeriksaan yang dijalani begitu dia sampai di RSUD Kardinah.‎ "Sebelum turun saya dicek di sana di Kardinah. Ternyata memang suhu saya normal, 36. Alhamdulillah saya sehat‎," ucapnya.‎ []

Baca juga: 

Berita terkait
Pengusaha Sarung Tegal: Kalau PHK, Mereka Makan Apa
Pemilik PT Asaputex, produsen sarung di Kota Tegal menyatakan tidak melakukan PHK ribuan pekerjanya di tengah pandemi corona.
PDP Corona Asal Brebes Meninggal di Kota Tegal
PDP corona dirujuk dari RS Bhakti Asih Brebes ke RSUD Kardinah Kota Tegal. Tapi baru satu hari dirawat meninggal.
Kota Tegal Ubah Isolasi Wilayah, 4 Jalan Dibuka
Pemkot Tegal akhirnya membuka 4 jalan dari isolasi wilayah. Jalan Teuku Umar, Jenderal Sudirman, Sultan Agung dan Jalan Perintis Kemerdekaan.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.