Ratusan Santri Pulang ke Bantul di Musim Corona

Ratusan santri dari berbagai daerah sudah pulang ke Bantul. Mereka tetap diperiksa kesehatan dan harus isolasi selama 14 hari sejak tiba di rumah.
ilustrasi demam tinggi. (pixabay)

Bantul - Ratusan santri dari sejumlah pesantren di berbagai daerah mulai pulang ke Bantul, Yogyakarta. Mereka datang lebih awal dikarenakan proses belajar mengajar di pesantren diliburkan lebih awal untuk mencegah penyebaran Coronavirus Disease atau Covid-19.

Meski dinyatakan sehat saat tiba di Bantul, mereka kembali dicek kesehatannya. Para santri itu juga diminta mengisolasi diri di rumah selama 14 hari setelah tiba di rumah.

Terdapat dua bus rombongan santri asal Mlangi, Kabupaten Sleman yang dipulangkan pada Rabu 1 April 2020. Saat turun dari bus, mereka dicek kesehatannya oleh tim medis dan Palang Merah Indonesia (PMI) Bantul, mulai dari suhu tubuh dan tekanan darah. Selain itu mereka juga dibekali masker dan hand sanitizer.

Setelah itu mereka diserahkan ke orang tua masing-masing yang menjemputnya. Selama proses penyerahan santri kepada keluarga ini juga dipantau oleh sejumlah anggota kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja.

Ketua Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bantul, Nunut Rubianto mengatakan saat ini rata-rata pesantren di berbagai daerah sudah meliburkan sementara. Pesantren memulangkan para santrinya selama ada pandemi Corona. Proses pemulangan tidak dijemput langsung ke pondok masing-masing karena dikhawatirkan terjadi kerumunan orang sehingga rawan penularan Covid-19.

"Selain itu di sejumlah daerah juga mulai banyak masyarakat yang menolak orang yang baru datang dari luar daerah," kata Nunut saat dihubungi pada Kamis, 2 April 2020.

Menurut dia, ada 130 santri yang dipulangkan ke Bantul dari pesantren di Mlangi Sleman yang didrop di Masjid Agung Bantul dan di wilayah Sedayu. Sebelumnya, ia juga memeriksa ratusan santri yang pulang dari Jawa Timur dan didrop di Pasar Seni Gabusan.

Selain itu di sejumlah daerah juga mulai banyak masyarakat yang menolak orang yang baru datang dari luar daerah.

Menurutnya, PCNU Bantul diminta menerima dan memastikan proses penyerahan santri sampai pada keluarganya masing-masing dalam kondisi aman. Pihak pesantren, kata dia, sebenarnya sudah memeriksa semua santri dan dinyatakan dalam kondisi sehat. “Tapi kami pastikan lagi saat datang juga diperiksa kesehatannya untuk memberikan rasa aman dan nyaman saat pulang,” ujarnya.

Selain itu para santri yang baru pulang tersebut juga dibekali surat keterangan sehat agar diserahkan kepada kepala dusun masing-masing. Sesuai aturan mereka harus mengisolasi mandiri di rumah selama 14 hari sejak kepulangan.

Wakil Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan setelah mendapat informasi adanya kepulangan santri dari berbagai pesantren di luar daerah, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, Lembaga Kesehatan NU Bantul, dan PMI Cabang Bantul untuk membantu dalam penerimaan santri tersebut.

Ia ingin para santri dilakukan pemeriksaan ulang kesehatannya sebelum bertemu keluarga, “Ini sebagai pendataan sehingga riwayat perjalanan juga jelas dan kondisi kesehatannya juga dapat dipastikan,” kata Halim.

Menurut Halim, sejauh ini Bantul tidak hanya menerima santri asal luar daerah yang dipulangkan, namun juga hampir semua pesantren di Bantul juga memulangkan santri ke daerah asal masing-masing.

"Kami juga mengawasi lalu lintas pendatang dan pemudik dari berbagai daerah yang mulai berdatangan. Kepada para pendatang dan pemudik agar mengisolasi diri 14 hari sejak kedatangan dan melapor ke kepala dusun, desa dan puskesmas," ungkapnya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Alasan Puskesmas di Bantul Jadi RS Rujukan Covid-19
Pemkab Bantul akhirnya menetapkan Puskesmas Bambanglipuro sebagai RS rujukan Corona, karena empat RS rujukan yang ada di Bantul sudah penuh.
Puskesmas di Bantul Disulap Jadi RS Rujukan Corona
Empat rumah sakit rujukan di Bantul penuh. Pemkab berencana menyulap puskesmas menjadi RS rujukan Covid-19.
Dua Pasien Status PDP Covid-19 di Bantul Meninggal
Dua pasien berstatus PDP Corona di Bantul meninggal dunia di RSUP Sardjito Yogyakarta.