Update Yogyakarta: Tambah 4 Positif, 2 PDP Meninggal

Update Covid-19 di Yogyakarta per Rabu 1 April 2020, ada penambahan 4 positif dan dua PDP meninggal.
Update Covid-19 di Yogyakarta per Rabu, 1 Aprul 2020 pukul 16.00 WIB data dari RS rujukan di DIY. (Foto: Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di DIY)

Yogyakarta - Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merilis update Coronavirus per Rabu, 1 April 2020 pukul 16.00 WIB. Data berdasarkan rumah sakit rujukan Covid-19 di Yogyakarta. Berikut datanya:

Jumlah update data pasien dalam pengawasan (PDP) yang sudah diperiksa sebanyak 224 orang. Rinciannya negatif 65 orang, positif 28 orang. Rinciannya rawat inap 23 orang, sembuh 2 orang dan meninggal dunia 3 orang. 

Data orang atau pasien yang masih dalam proses uji laboratorium sebanyak 131 orang dengan rinciannya dirawat inap 119 orang, rawat jalan 3 orang dan meninggal dunia 9 orang.

Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan Covid-19 di DIY juga menjabarkan data tersebut antara lain, terdapat penambahan empat kasus positif. Keempatnya warga Sleman, rinciannya tiga laki-laki masing-masing usia 27 tahun, 44 tahun, dan 22 tahun serta satu perempuan berusia 52 tahun.

Update lainnya, terdapat tambahan dua kasus PDP yang meninggal dunia dan belum ada hasil laboratorium. Keduanya masing-masing perempuan usia 72 tahun asal Wonogiri dan laki-laki berusia 58 tahun asal Bantul.

Saat ini jumlah masih ada, tapi sudah menipis, tinggal untuk beberapa hari ke depan saja.

Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, saat ini Pemda DIY melakukan koordinasi mengenai jumlah Primer yang tersedia di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta. Ketersediaan Primer atau bahan yang digunakan untuk mereaksi sampel milik pasien terhadap paparan virus Corona menjadi sangat pokok.

"Meskipun DIY mampu melakukan tes Covid–19 secara mandiri, namun ketersediaan Primer tetap tergantung pada pasokan dari pusat," katanya di Kantor Setda DIY, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta pada Rabu 1 Maret 2020.

Menurut dia, saat ini Primer yang dimiliki DIY menipis. Padahal Primer tersebut adalah hal yang sangat pokok untuk menentukan tahapan tes Covid–19. “Saat ini jumlah masih ada, tapi sudah menipis, tinggal untuk beberapa hari ke depan saja,” ujar Aji, sapaan akrabnya.

Pemda DIY, kata dia, sedang mengupayakan meminta Primer ke pusat. Dia berharap, guna mengantisipasi jumlah orang yang harus menerima tes, pemerintah pusat segera menyediakan Primer. Dengan begitu, proses pemeriksaan bisa berjalan lancar dan tidak mengalami kendala berupa penumpukan sampel yang harus di tes.

Lebih lanjut Aji mengungkapkan, mengenai rapid test akan memprioritaskan kepada tenaga medis sebagai garda terdepan. "Kita hitung ketersediaan rapid test ini. Kita utamakan untuk kebutuhan tenaga tenaga medis dan paramedis di rumah sakit yang melakukan perawatan terhadap mereka yang kena Covid-19,” ujarnya.

Aji mengungapkan, untuk mendukung pemeriksaan yang cepat dan sederhana, rapid test sangat membantu. Untuk itu pihaknya sedang mengupayakan ketersedian rapid test dalam jumlah yang lebih banyak. Tidak menutup kemungkinan juga bisa untuk memfasilitasi masyarakat.

Rapid test ini dilakukan bukan sekali tapi dua kali, jadi kita akan upayakan supaya ketersediaan rapid test lebih banyak lagi. Agar kalau kita memerlukan tes-tes yang lebih sederhana itu bisa lebih cepat,” jelas Aji.

Aji mengingkatkan masyarakat pula untuk mengikuti protokol kesehatan penanggulangan Covid– 9. Termasuk penangan terhadap ODP yang wajib melakukan isolasi diri selama 14 hari dan memantau secara mandiri perkembangan kesehatannya. Dengan kesadaran tersebut, penangan Covid–19 akan lebih cepat. []

Baca Juga:

Berita terkait
3 Sektor Anggaran Covid-19 di Yogyakarta Rp 26,9 M
DPRD DIY meminta agar ada penyelarasan anggaran penanganan Corona Rp 26,9 miliar di Yogyakarta.
Alasan Belajar Online di Yogyakarta Diperpanjang
Pemda DIY akan memperpanjang belajar online selama dua pekan saat pandemi Corona.
70 Ribuan Perantau Mudik ke Yogyakarta Gegara Corona
Gegara Corona sebanyak 70.855 pemudik pulang kampung ke Yogyakarta.