Puskesmas di Bantul Disulap Jadi RS Rujukan Corona

Empat rumah sakit rujukan di Bantul penuh. Pemkab berencana menyulap puskesmas menjadi RS rujukan Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul Agus Budi Raharja. (Foto: Tagar/Kiki Luqmanul Hakim)

Bantul - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Agus Budi Raharjo mengatakan empat rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 di Kabupaten Bantul, Yogyakata sudah penuh. Keempat RS tersebut adalah RSUD Panembahan Senopati, RS PKU Muhammadiyah, RSPAU Hardjolukito, dan RS Elisabeth.

Pemkab Bantul pun mengantisipasi dengan mendirikan rumah sakit darurat. Rencananya rumah sakit darurat ini akan berlokasi di Puskesmas Bambanglipuro lama. Nantinya, PDP Covid-19 bergejala ringan dan pasien dengan hasil rapid test positif, dirwat di sana.

"Kalau keadaannya memburuk, baru dibawa ke rumah sakit rujukan. Sehingga, mekanisme dan tahapannya menjadi semakin tertata. Kalau dianalogikan dengan Jakarta, mungkin ini nanti semacam Wisma Atlet," katanya ketika dihubungi pada Selasa, 31 Maret 2020.

Pemkab melakukan berbagai upaya agar rencana tersebut dapat secepatnya terealisasi. Langkah yang dilakukan antara lain dengan melengkapi beberapa sarana dan pra sarana, seperti pemindahan kasur rawat dari puskesmas lain yang bisa dialihkan untuk menunjang RS darurat.

Kalau keadaannya memburuk, baru dibawa ke rumah sakit rujukan. Sehingga, mekanisme dan tahapannya menjadi semakin tertata.

Agus mengatakan, masalah ketenagaan juga akan dilakukan realokasi, baik dari fasilitas kesehatan milik Pemkab maupun sumberdaya Dinas Kesehatan yang bakal dikerahkan untuk turun gunung. Langkah ini akan ditempuh jika tenaga yang dibutuhkan masih belum mencukupi.

"Mereka yang sesuai kompetensinya, seperti bidan, perawat, dokter dan sebagainya, mungkin akan kita realokasikan sementara ke RS darurat," ujarnya.

Selebihnya, kata dia, apabila terjadi kekurangan, pemkab akan upayakan menggandeng relawan. "Tujuannya agar bisa membantu di sini untuk melayani pasien yang mungkin jumlahnya bisa sampai 100 orang," ujarya.

Menurutnya, rencana ini akan dibahas secara intensif dalam rapat gugus tugas penanganan Covid-19 Bantul. Jika persetujuan sudah didapat maka RS darurat ini bisa segera direalisasikan.

"Setelah disepakati, saya kira satu minggu setelahnya kita sudah bisa operasikan. Begitu Acc (disetujui), kami akan realokasi peralatan penunjang dan tenaga. Maksimal ya, kami butuh waktu satu minggu," ungkapnya.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Dua Pasien Status PDP Covid-19 di Bantul Meninggal
Dua pasien berstatus PDP Corona di Bantul meninggal dunia di RSUP Sardjito Yogyakarta.
Viral Video RS di Bantul Kesulitan Rujuk PDP Corona
Pemilik RS Nur Hidayah Bantul mengungkapkan kekecewaannya ada 23 rumah sakit yang menolak pasien PDP. Unggahan video tersebut viral.
RSUP Sardjito Yogyakarta Komentari Video PDP Corona
Video viral pemilik RS di Bantul yang kesulitan merujuk pasien PDP Corona.Sudah 23 RS dihubungi. Akhirnya RSUP. Sardjito yang menangani pasien itu.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.