Ratusan Perempuan di Banda Aceh Diajari Politik

Ratusan perempuan akar rumput di Kota Banda Aceh, mendapatkan pelatihan pendidikan politik di tingkat komunitas.
Proses ratusan perempuan di Aceh belajar dan diskusi tentang politik di Hotel de Pade, Banda Aceh. (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan)

Banda Aceh – Ratusan perempuan akar rumput di Kota Banda Aceh, mendapatkan pelatihan pendidikan politik di tingkat komunitas pada 9-10 Oktober 2019 di Hotel de Pade, Banda Aceh.

Mewakili Direktur Flower Aceh, Khairani Arifin, mengatakan tujuannya untuk meningkatkan kapasitas perempuan Banda Aceh agar bisa berpartitisipasi lebih maksimal dalam mengambil keputusan di tingkat gampong begitu juga di tingkat kota.

"Kita juga ingin membangun konsolidasi jaringan perempuan di Kota Banda Aceh sehingga kita bisa menjadi komunitas atau forum besar yang bisa bersama memperjuangkan hak perempuan dan memajukan hak perempuan di Banda Aceh," kata Khairani, Jumat 11 Oktober 2019.

Khairani menjelaskan, keberadaan kelompok perempuan di desa sangatlah penting. Sebab nantinya akan bisa menjadi wadah untuk memperkuat kepemimpinan perempuan akar rumput untuk mencapai keadilan dan kesetaraan gender serta pemenuhan hak-hak perempuan mulai dari tingkat desa sampai ke tingkat nasional, bahkan kelak dapat terkait dengan gerakan perempuan komunitas di tingkat internasional.

Yang selama ini menjadi korban ketidakadilan, untuk bersama-sama secara aktif dan kritis melakukan perubahan

Selain itu, Khairani menambahkan, keberadaan kelompok-kelompok perempuan potensial bisa mengisi peran-peran strategis untuk mendukung juga berkontribusi memperkuat nilai-nilai keberpihakan kepada kelompok masyarakat miskin dan perempuan.

"Yang selama ini menjadi korban ketidakadilan, untuk bersama-sama secara aktif dan kritis melakukan perubahan baik di ranah politik, sosial, ekonomi dan pendidikan yang berpihak kepada perempuan," sebutnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan keluarga Berencana (P3AP2KB) Kota Banda Aceh, Media Yulizar menilai pentingnya kaderisasi perempuan akar rumput untuk memastikan perempuan-perempuan bisa berdaya dalam segala bidang dan dapat berpartisapasi aktif dalam pengambilan keputusan di tingkat Gampong. Di mana ruang perempuan untuk terlibat dalam perencanaan tidak hanya di tingkat kabupaten tapi juga di gampong.

"Termasuk di bidang politik walaupun sebelumnya legislatif perempuan hanya berjumlah satu tapi tahun ini telah bertambah menjadi empat orang. Kita menyadari di akar rumput sendiri perempuan potensial telah melakukan banyak hal, terlibat dalam pengambil keputusan di musrena, terlibat sebagai pemangku kepentingan pengambil keputusan di komunitasnya, baik sebagai tuha peut tuha delapan maupun jabatan lainnya," jelasnya.

Kegiatan pendidikan politik komunitas diikuti oleh 120 perempuan yang berasal dari komunitas desa dampingan LSM Flower Aceh, dari perwakilan Balai Inong se-Kecamatan Banda Aceh, komunitas mahasiswa dan PKK kampong se-Kecamatan Banda Aceh.[]

Berita terkait
Budaya Patriarki Sebabkan Perempuan Sulit Berkarier
Konten di layar kaca dan layar lebar yang sarat budaya patriarki kerap membuat anak-anak perempuan tersugesti.
Delapan Anak Perempuan Indonesia Jadi Pemimpin Sehari
Delapan anak perempuan dari seluruh Indonesia mendapat kesempatan menjadi pemimpin di beberapa lembaga dalam sehari dalam acara Girls Take Over.
Sepak Terjang Puan Maharani Ketua DPR Perempuan Pertama
Puan Maharani terpilih menjadi Ketua DPR 2019-2024. Artinya perempuan pertama yang meraih kursi pimpinan di DPR. Bagaimana sepak terjangnya?
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.