Delapan Anak Perempuan Indonesia Jadi Pemimpin Sehari

Delapan anak perempuan dari seluruh Indonesia mendapat kesempatan menjadi pemimpin di beberapa lembaga dalam sehari dalam acara Girls Take Over.
Lima anak perempuan yang menjadi peserta Girls Take Over membagikan pengalaman menjadi pemimpin dalam sehari di Kantor Google Indonesia, Jakarta pada Kamis, 10 Oktober 2019. (Foto: Tagar/Deddy Hutapea)

Jakarta - Plan Indonesia berkolaborasi dengan beberapa instansi untuk mewujudkan mimpi delapan anak perempuan dari seluruh Indonesia untuk menjadi pemimpin dalam sehari. 

Melalui kegiatan Girls Take Over, Plan Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Google Indonesia, Kedutaan Besar Swedia, dan beberapa media Tanah Air untuk menyukseskan kegiatan ini.

Direktur Eksekutif Plan Indonesia, Dini Widiastuti mengatakan setidaknya ada 506 anak perempuan dari seluruh Indonesia yang mendaftar untuk mendapat kesempatan tersebut. 

Hal tersebut menurutnya sebagai bentuk konkret anak perempuan mampu berpartisipasi sebagai pemimpin lembaga publik di tanah air.

"Selama 10 hari kami membuka pendaftaran, ada 506 anak perempuan yang mendaftar untuk ikut serta kegiatan ini. Hal ini menunjukkan antusiasme yang besar dari anak perempuan Indonesia untuk menunjukkan potensi dirinya," kata Dini melalui pernyataan tertulis, Kamis, 10 Oktober 2019.

Dini menyebut kegiatan tersebut tidak hanya dihelat di Jakarta. Ia mengatakan kampanye tersebut juga dilaksanakan di NTT. Selain itu, Plan Indonesia juga menggelar latihan kepemimpinan bagi 16 anak perempuan lainnya.

"Selain di Jakarta, Girls Take Over juga dihelat di NTT dengan tiga posisi yang diambil anak perempuan, yaitu Gubernur NTT, Pemimpin Redaksi TVRI NTT, dan Pemimpin Redaksi Pos Kupang," katanya.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengapresiasi inisiatif yang dilakukan Plan Indonesia dan mengatakan pentingnya peran media untuk memberikan narasi positif mengenai anak perempuan.

"Mereka berjuang untuk mendapatkan kesempatan yang setara. Tugas kita adalah bersinergi untuk mewujudkan media massa dan media sosial yang aman dan positif bagi semua pihak, termasuk anak perempuan. Kami sangat mendukung kegiatan ini untuk dilakukan berkelanjutan dan harapannya dapat menginspirasi anak-anak perempuan lainnya," ujar Rudiantara.

Kegiatan sehari menjadi pemimpin tersebut diselenggarakan serentak pada Rabu 9 Oktober 2019 lalu. Tidak hanya sekedar menjadi pemimpin, 8 anak perempuan tersebut juga melakukan serangkaian tugas yang menjadi tanggungjawab pemangku jabatan tersebut.

Berikut daftar anak-anak perempuan yang menjadi pemimpin dalam sehari melalui program Girls Take Out yang digelar Plan Indonesia.

1. Riska, 15 tahun asal Lembata yang menjadi Menkominfo.
2. Sabrina, 15 tahun asal Blitar menjadi Managing Director Google Indonesia.
3. Wafi, 17 tahun asal Surakarta menjadi Duta Besar Swedia untuk Indonesia.
4. Naura, 17 tahun asal Magelang menjadi Direktur Pemberitaan Media Indonesia.
5. Manda, 16 tahun asal Bogor menjadi Pemimpin Redaksi The Jakarta Post.
6. Elin, 16 tahun asal Kupang menjadi Gubernur NTT.
7. Gema, 15 tahun asal Lembata menjadi Pemimpin Redaksi Pos Kupang
8. Veni, 15 tahun asal Nagakeo menjadi Kepala Pemberitaan TVRI Stasiun NTT.  []

Berita terkait
Plan Indonesia Helat Run For Equality Bagi Anak NTT
Kegiatan yang digagas Plan Indonesia tersebut bertujuan untuk membangun fasilitas air bersih untuk membantu masyarakat di Nusa Tenggara Timur.
3 Dari 5 Perempuan Pernah Alami Kekerasan Emosional
Berdasarkan data PPPA, diketahui tiga dari lima anak perempuan di Indonesia pernah mengalami kekerasan emosional.
Ghost Parade, Game Buatan Anak Bangsa Mendunia
Ghost Parade adalah game bertema hantu atau horor produksi Lentera Studio.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.