Rapid Test, 65 Pegawai Aceh Reaktif Virus Corona

65 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) Aceh dinyatakan reaktif corona berdasarkan pemeriksaan rapid test.
ilustrasi corona (Foto: pixabay)

Banda Aceh - Sebanyak 65 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) Aceh dinyatakan reaktif berdasarkan pemeriksaan rapid test untuk mendeteksi terpapar virus corona atau Covid-19. Test ini berlangsung pada 1 hingga 3 Juli 2020 di Klinik Kantor Gubernur Aceh.

"Rapid test yang diikuti oleh ASN di lingkungan Pemerintah Aceh sekitar 903 orang dan mereka merasa dirinya berisiko. Hasilnya 65 orang reaktif," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Rabu, 8 Juli 2020.

Ia menuturkan, 65 ASN yang dinyatakan reaktif itu langsung diambil sampel dengan metode swab dan diperiksa dengan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) di Litbangkes Lambaro Aceh Besar. Hingga hari ini, hasil ke-65 ASN itu belum keluar.

"Mereka otomatis dilanjutkan dengan pengambilan swab dan diperiksa dengan penegasan apakah yang reaktif ini benar-benar karena virus Corona atau bukan," ujar Saifullah.

Saifullah menjelaskan, 65 ASN yang reaktif itu belum tentu terpapar Covid-19. Hasil reaktif itu menggambarkan bahwa orang tersebut sedang dalam posisi mengalami infeksi, sehingga antibodinya keluar.

"Belum tentu karena corona, tapi bisa jadi infeksi lain. Sampai sekarang hasil swab 65 orang ini masih belum keluar dari laboratorium di Litbangkes Aceh di Lambaro. Kami masih menunggu hasilnya," tutur Saifullah.

Mereka otomatis dilanjutkan dengan pengambilan swab dan diperiksa dengan penegasan apakah yang reaktif ini benar-benar karena virus Corona atau bukan.

Kata Saifullah, ke-65 ASN itu saat ini sudah diperintahkan melakukan isolasi mandiri di rumah. Mereka juga diminta menjalankan protokol kesehatan dengan ketat, terutama melindungi orang-orang yang sehat di rumah masing-masing.

"Karena situasinya belum terkonfirmasi apakah positif, sampai saat ini mereka masih mengisolasi mandiri di rumah, menjalankan protokol kesehatan dengan ketat, terutama melindungi orang-orang yang sehat di rumah. Mereka yang sehat tetap bisa membantu pekerjaan kantor dengan sistem online," ujar Saifullah.

Dalam kesempatan itu, Saifullah juga mengimbau masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan karena ancaman pandemi Covid-19 belum berakhir. Ia meminta masyarakat untuk tak lengah. "Kasus Covid-19 di Aceh muncul sporadis, tiba-tiba ada kasus baru lagi," ujar dia.

Disebutkan Saifullah, protokol kesehatan dimaksud adalah berada pada tingkat individu, seperti mencuci tangan sesering mungkin sebelum menyentuh mulut, hidung, dan mata, atau sebelum menyentuh makanan.

Selain itu, kata dia, juga harus memakai masker setiap berkegiatan di luar rumah, dan menjaga jarak minimal satu meter dengan orang lain.

“Apabila pada tataran individu atau secara personal disiplin menjalankan protokol kesehatan, potensi risiko penularan di dalam suatu komunitas pun akan lebih rendah," ujarnya. []

Berita terkait
Persiraja Banda Aceh Hanya Bayar Separuh Gaji Pemain
Persiraja Banda Aceh hanya membayar separuh gaji pemain dan pelatih bila Liga 1 2020 kembali digelar. Pemain dan pelatih sepakat gaji dipotong.
BPCB: Makam Cut Meutia Tanggung Jawab Dinsos Aceh
BPCB Aceh tak memiliki wewenang merespon atau memperbaiki makam Cut Meutia yang rusak setelah dihantam pohon akibat angin kencang di Aceh Utara.
Kasus Positif Covid-19 di Aceh Menjadi 89 Orang
Pasien positif virus corona atau Covid-19 di Provinsi Aceh bertambah 1 orang pada Rabu, 8 Juli 2020.