Jakarta - Pelantikan Muhammad Lutfi sebagai Menteri Perdagangan, menggantikan Agus Suparmanto oleh Presiden Jokowi, pada Rabu, 23 Desember 2020 kemarin mengundang perhatian politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Asal Aceh, yakni Rafli Kande.
Sebagai mitra kerja Kementerian Perdagangan, anggota Komisi VI DPR RI ini berharap Lutfi bisa langsung bekerja.
PR terbesar Kemendag lainnya adalah menghadapi tantangan terbesar melindungi pedagang lokal dari serbuan barang impor
"Semoga menteri baru bisa langsung segera menjalankan tugasnya, tanpa perlu terlalu lama dalam penyesuaian diri dilingkungan kerja, apa lagi beliau pernah menjabat Menteri Perdagangan di periode kedua pemerintahan Presiden SBY, sehingga sedikit banyak beliau telah mengenal lingkungan di Kementerian Perdagangan," kata Rafli kepada Tagar, Sabtu, 26 Desember 2020.
Dia berharap, Lutfi bisa menggenjot peningkatan volume perdagangan di tengah pandemi Covid-19 ini.
"Di bawah komando menteri baru, Kemendag harus bisa menggenjot peningkatan volume perdagangan Indonesia," ujarnya.
Menurut data yang diterima Rafli, perdagangan Indonesia mengalami penurunan hingga 12,38 persen.
"Sampai dengan Oktober 2020, dibanding tahun lalu, nilai total perdagangan kita mengalami penurunan 12,38 persen dan nilai ekspor kita turun 5,60 persen, ini berdasarkan data yang dipublikasikan Web Kementerian Perdagangan RI," kata dia.
Selain itu, kata dia, proses perizinan impor dan pangan harus menjadi perhatian ke depannya.
- Baca juga: Momentum Sumpah Pemuda, Rafli Ajak Pemuda Aceh Berwirausaha
- Baca juga: Rafli: Omnibus Law Pangkas Kewenangan BPKS Sabang
"PR terbesar Kemendag lainnya adalah menghadapi tantangan terbesar melindungi pedagang lokal dari serbuan barang impor, khususnya di pasar e-commerce karena kemudahan digitalisasi dan teknologi saat ini," ucap Rafli Kande.[]