Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak musim hujan di wilayah Indonesia akan terjadi pada Februari mendatang.
"Aliran udara dari Asia melalui Samudera Pasifik sampai Maret. Tetapi aktivitas curah hujan yang diakibatkan itu mulai meningkat pada Januari dan puncak musim hujan pada Februari. Mulai akhir Januari masuk Februari hingga awal Maret," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers di Kantor BMKG Jakarta, Selasa, 7 Januari 2020, seperti diberitakan Antara.
Ia menjelaskan curah hujan pada Februari secara akumulasi selama satu bulan adalah yang tertinggi dibandingkan dengan bulan lainnya.
"Secara kumulatif selama Februari besok itu selama satu bulan curah hujannya diprediksi yang tertinggi, meskipun tidak selalu setiap hari itu hujan. Tapi, curah hujannya yang tertinggi," ujarnya.
Kondisi tanah sudah jenuh dan saluran-saluran air juga sudah mulai terisi sedimen-sedimen.
BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap kemungkinan hujan dengan intensitas sangat lebat dan ekstrem.
"Poinnya semua harus tetap kita waspadai karena semakin berlanjut dari Januari sampai masuk Februari kondisi lingkungan kita, kondisi tanah itu sudah jenuh (terhadap, red.) air. Jadi kapasitas untuk menyerap air juga semakin berkurang," ucap Dwikorita.
Dwikorita juga menyarankan masyarakat menjaga kebersihan lingkungan, guna meminimalkan kemungkinan dampak yang lebih besar dari hujan lebat, seperti banjir atau tanah longsor.
"Karena kondisi tanah sudah jenuh dan saluran-saluran air juga sudah mulai terisi sedimen-sedimen, sehingga tidak harus menunggu hujan yang seperti itu, bisa saja menjadi jenuh air limpasan terjadi ataupun banjir dan longsor," tutur Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. []
Baca juga:
