Puluhan Rumah dan Kios di Mamuju Terendam Banjir

Beberapa rumah dan kios di depan pasar Launa Graha, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) terendam air bah.
Puluhan rumah terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur Kabupaten Mamuju. (Foto: Tagar/Eka Musriang)

Mamuju - Setelah diguyur hujan berjam-jam mulai sejak sore hingga malam, beberapa rumah dan kios di depan pasar Launa Graha, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) terendam air bah. Hujan mendera kawasan itu sejak pukul 15.00 WITA hingga pukul 23.30 WITA.

"Hujannya semakin deras sekira pukul 16.00 WITA,"kata salah satu warga, Zam, kepada Tagar, saat dikonfirmasi via gawainya, Jumat, 16 Oktober 2020.

Zam mengungkapkan bahwa sedikitnya empat hingga lima rumah dan kios milik warga terendam air bah hingga setinggi lutut orang dewasa.

"Di sini hujannya masih rintik-rintik dan warga sementara membersihkan rumah serta kios yang terendam," katanya.

Dia juga mengungkapkan bahwa selain rumah dan kios milik warga yang terdampak, salah satu lampu jalan di jalur dua Tampa Padang tumbang.

"Itu pengaruh hujan disertai angin yang cukup kencang, sehingga lampu jalan ini tumbang," kata Zam.

Dalam peristiwa tersebut, kata Zam, tidak ada korban jiwa. "Untungnya tidak ada pengguna jalan yang melintas saat lampu jalan ini tumbang ke bahu jalan,"katanya.

Lihat juga: Kondisi Banjir Jakarta Malam Ini Merendam Ratusan Rumah

Diberitakan Tagar sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta jajarannya siap menghadapi fenomena anomali iklim La Nina. Akibat dari La Nina, curah hujan di Indonesia akan meningkat.

Data menunjukkan bahwa La Nina dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi curah hujan bulanan di Indonesia sebesar 20 hingga 40 persen di atas normal.

"Laporan yang saya terima dari BMKG, fenomena La Nina diprediksi akan menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan di Indonesia akan naik 20-40 persen di atas normal,” kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas mengenai Antisipasi Bencana Hidrometeorologi melalui konferensi video dari Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 13 Oktober 2020.

Dua hari sebelumnya, tingginya curah hujan sejak Sabtu, 10 Oktober 2020 sore, sejumlah kawasan di Jakarta juga terendam banjir. BPBD setempat telah mengeluarkan peringatan dini terjadinya banjir dan meminta warga ibukota untuk waspada. Sejumlah pintu air dilaporkan sudah melewati ambang batas minimun.

Banjir terparah terjadi di Jalan Damai RT 04/RW 02, Kelurahan Cinganjur, Jakarta Selatan. Air dengan ketinggian mulai dari 70 cm hingga 150 cm, merendam sedikitnya 300 rumah warga. Satu orang dilaporkan meninggal dalam peristiwa tersebut.

Camat Jagakarsa H Alamsah menyebutkan banjir bersumber dari luapan anak Kali Setu akibat curah hujan yang tinggi serta kiriman air dari wilayah Depok.

"Hujan cukup deras, selain itu di Depok juga hujan, Kali Baru ini alirannya di Depok," kata Alamsyah.[]

Berita terkait
Warga Korban Banjir Garut Butuh Makanan dan Obat-obatan
Dari 8 RW, terdapat beberapa RW yang cukup parah mereka membutuhkan bantuan.
Jokowi Minta Jajarannya Siap Hadapi Fenomena La Nina
Presiden Joko Widodo alias Jokowi meminta jajarannya siap menghadapi fenomena iklim La Nina.
Cabuli Anak Angkat, Predator di Mamasa Diringkus Polisi
Predator anak di Kecamatan Messawa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), ditangkap polisi setelah ketahuan mencabuli anak angkatnya sendiri.