Jakarta - Perusahaan penyedia jasa untuk rantai suplai bahan bakar dan bahan kimia dasar terintegrasi PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), memproyeksikan pertumbuhan pendapatan pada 2021 tumbuh 20 %-25 %. Peningkatan utama peningkatan pendapatan perusahaan adalah peningkatan perdagangan dan distribusi bahan bakar minyak dan bahan kimia.
Melansir laman resmi dunia energi, Suresh Vembu, Direktur dan Sekretaris Perusahaan AKR Corporindo, mengatakan AKR Corporindo memproyeksikan konvensi ekspektasi pertumbuhan 2021 dari sisi pertumbuhan dan pendapatan. Apalagi seluruh unit bisnis AKR Corporindo mengalami peningkatan kontribusi.
Pada tahun 2020, AKR Corporindo membukukan laba bersih Rp 924,91 miliar atau naik 29,% dari realisasi laba 2019 yang tercatat Rp713,62 miliar. Padahal pendapatan perusahaan hanya Rp 17,71 triliun, turun 18,38% dari pendapatan 2019 sebesar Rp 21,70 triliun. Hingga kuartal III 2021, pendapatan AKR Corporindo tercatat Rp17,3 triliun.
Aktifnya perekonomian dan peningkatan harga untuk meningkatkan permintaan energi industri.
Pada kuartal III 2021, subsegmen bahan bakar minyak (BBM) AKR Corporindo memberikan kontribusi pendapatan sebesar Rp 12,6 triliun, naik dari periode sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp 10,1 triliun. Sedangkan kimia memberi kontribusi pendapatan Rp 3,1 triliun, naik dari Rp 2,6 triliun.
“Dari pendapatan minyak dan kimia kami hingga akhir September 2021 mencapai Rp15,7 triliun,” ujar Suresh di Jakarta, pekan lalu.
Sementara itu, kawasan industri memberikan kontribusi sebesar Rp487 miliar, naik dari Rp 276 miliar (year-on-year). Sedangkan segmen logistik dan lainnya memberikan kontribusi sebesar Rp1 triliun naik dari Rp 871 miliar.
- Baca Juga: Cara Pengisian Bahan Bakar Mobil Listrik
- Baca Juga: Stanley Meyer, Penemu Bahan Bakar Air Tewas Dibunuh
Suresh menyebutkan sepanjang 2021, sub-segmen BBM industri berkontribusi positif di tengah disrupsi rantai pasokan global. Pendapatan dari BBM mencapai Rp4,9 triliun hingga akhir September 2021, naik dari Rp4,2 triliun (year-on-year).
“Aktifnya perekonomian dan peningkatan harga untuk meningkatkan permintaan energi industri,” ujarnya.
Di sisi lain, lanjut Suresh, AKR Corporindo juga menawarkan one stop shop dengan BBM berkualitas tinggi dengan tenant lokal. Perseroan memproyeksikan BBM ritel mencapai 350 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Beberapa outlet baru AKR bekerja sama dengan BP, perusahaan energi dari Inggris, dikembangkan. Terakhir adalah SPBU di Sunter Selatan, dan Teuku Nyak Arief, Simprug dan perempatan Jl Antasari-Cipete, Jakarta Selatan.
“Kami terjadi melihat pergeseran pada pasar BBM ritel saat pelanggan menginginkan BBM berkualitas meningkat,” ujarnya.
Suresh juga menyebutkan bisnis baru AKR Corporindo berorientasi pendapatan berulang dan memfasilitasi energi tiga barukan. Ketiga bisnis baru perusahaan tersebut adalah Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur.
Pemanfaatan gas alam sebagai energi utama pada Kawasan industri terintegrasi. AKR menyediakan energi yang lebih bersih dari gas alam dan memiliki Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebesar 515 megawatt.
- Baca Juga: Pesawat Boeing Nirawak Buat Sejarah Isi Bahan Bakar di Udara
- Baca Juga: 5 Tips Agar Mobil Hemat Bahan Bakar
“Kami juga membentuk joint venture distribusi gas untuk meningkatkan penjualan gas di JIIPE,” katanya.
Bisnis terakhir yang siap dikembangkan AKR Corporindo adalah pengembangan penggunaan energi surya melalui instalasi panel surya.
“Kami berencana untuk memasang hingga 100 MW energi surya (roof dan floating),” ujar Suresh
(Putri Fatimah)