Jakarta - Pertamina melalui dua subholdingnya, yaitu Pertamina NRE dan Patra Niaga menandatangani nota kesepahaman dengan Grab Indonesia untuk memperkuat ekosistem electric vehicle (EV) pada Selasa, 18 Januari 2022.
Melansir laman resmi Pertamina, Penandatanganan nota kesepahaman tersebut melibatkan beberapa pihak yaitu Pertamina Power Indonesia (Pertamina NRE), Patra Niaga, dan Grab Indonesia.
Penandatanganan dilakukan oleh Dannif Danusaputro selaku CEO Pertamina NRE, Alfian Nasution selaku Direktur Utama Patra Niaga, Ridzki Kramadibrata selaku President of Grab Indonesia, serta Iki Sari Dewi sebagai Director of Business Jabodetabek Grab Indonesia.
Sebagai penyedia layanan transportasi Grab siap membagikan pengalaman dan membuka akses ke pasar terkait pengoperasian armada kendaraan listrik.
“Pertamina NRE berkomitmen kuat untuk mengawal transisi energi. Ekosistem EV merupakan salah satu bisnis yang sedang kami kembangkan saat ini melalui Indonesia Battery Corporation. Kami sangat menyambut kerjasama strategis ini yang akan mempercepat tumbuh dan berkembangnya ekosistem EV di Indonesia,” ujar Dannif.
Pertamina NRE berpartisipasi dalam BUMN baterai Indonesia Battery Corporation (IBC) bersama dengan PLN, MIND ID, dan Antam. IBC fokus pada industri baterai dari hulu ke hilir. Ditargetkan produksi mencapai 140 GWh pada tahun 2029.
- Baca Juga: Pemerintah Salurkan 15,1 Juta Kiloliter Solar Sepanjang 2022
- Baca Juga: Kilang Pertamina Internasional Unit Cilacap Miliki SCC
Peran Pertamina tidak hanya pada produksi baterai melainkan juga penyediaan infrastruktur penukaran baterai kendaraan listrik. Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) Pertamina yang dikelola oleh Patra Niaga menjadi titik yang tepat untuk menjadi stasiun penukaran baterai kendaraan listrik.
Patra Niaga saat ini tengah gencar dengan program Green Energy Station (GES), yaitu konsep SPBU ramah lingkungan di mana salah satu layanan yang disediakan adalah pengisian listrik ataupun penukaran baterai untuk kendaraan listrik. Saat ini jumlah GES mencapai 101 yang tersebar di berbagai wilayah nusantara.
“Dengan adanya kerja sama strategis, ketiga belah pihak akan menyatukan kekuatan untuk memastikan bahwa sistem pendistribusian baterai, mulai dari teknologi stasiun penukaran baterai (battery swap station) hingga pemilihan lokasi bagi jaringan stasiun-stasiun tersebut semakin lancar agar lebih banyak lagi pengemudi yang beralih ke kendaraan listrik,” kata Alfian.
Grab adalah super app terkemuka di Asia yang menyediakan layanan transportasi dan pengiriman. Beberapa lini bisnis Grab telah memanfaatkan kendaraan listrik, antara lain GrabCar, GrabBike, dan GrabFood dengan armada mobil, motor, dan sepeda listrik. Grab telah mengoperasikan lebih dari 8.500 kendaraan listrik di Indonesia sebagai bagian dari komitmen mendukung Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
“Grab memiliki komitmen yang sama dengan mitra-mitra strategisnya, Pertamina Power Indonesia (Pertamina NRE) dan Patra Niaga, dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Sebagai penyedia layanan transportasi, Grab siap membagikan pengalaman dan membuka akses ke pasar terkait pengoperasian armada kendaraan listrik," ucap Ridzki.
"Kami pun yakin bahwa perluasan kehadiran kendaraan listrik akan membawa manfaat sangat besar bagi penumpang, mitra pengemudi, dan tentunya, keberlangsungan lingkungan, yang menjadi bagian dari fokus dari inisiatif #LangkahHijau Grab,” ujarnya.
- Baca Juga: Perdana! Pertamina International Shipping Siap Berlayar ke Asia-Australia
- Baca Juga: Wah! Pertamina Temukan Cadangan Minyak di Jambi
Proyek bersama ini direncanakan dimulai di Bali tahun ini. Bali akan menjadi tuan rumah perhelatan G20, sehingga akan menjadi momen yang tepat untuk menunjukkan komitmen kuat Indonesia dalam transisi energi serta mencapai target net zero emission pada tahun 2060.
Bali semakin gencar mendorong pemanfaatan energi bersih dengan menerbitkan Peraturan Gubernur nomor 45 tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih.
(Putri Fatimah)