Jakarta - Psikiater Anak dan Remaja, Suzy Yusnadewi, mengatakan tersangka kasus mutilasi Rinaldi Harley Wismanu (RHW), yakni Laeli Atik Supriyatin (LAS), 27 tahun, dan Djumadi Al Fajar (DAF), 26 tahun, tidak memiliki rasa belas kasihan dan rasa bersalah.
Dalam diagnosis gangguan jiwa ada yang disebut kepribadian anti sosial atau biasa dikenal dengan gangguan kepribadian psikopat.
"Kalau saat ini dia sudah melakukan pembunuhan lalu melakukan mutilasi, dan tentu orang yang bisa melakukan itu tidak ada rasa belas kasihan, tidak ada rasa sayang, tidak ada rasa bersalah, jadi dia bisa melakukan hal itu dengan sadar lah ibaratnya," kata Suzy saat diwawancara Tagar TV, Senin, 21 September 2020.
Terkait kasus tersebut, kata Suzy, dengan tindakan yang dilakukan para tersangka, tidak menutup kemungkinan LAS dan DAF mengidap psikopat. Menurut dia, ada beberapa kriteria pengidap psikopat yang dimiliki keduanya meski belum pernah bertemu atau berbincang dengan pelaku.
"Dalam diagnosis gangguan jiwa ada yang disebut kepribadian anti sosial atau biasa dikenal dengan gangguan kepribadian psikopat, jadi dia tidak ada rasa salah, kemudian ada sesatu dibalik perilaku yang dia lakukan, jadi ada keuntungan yang dia ingin dapatkan dari balik itu," ucapnya.
Sebagai informasi, Laeli Atik Supriyatin (LAS), 27 tahun, dan Djumadi Al Fajar (DAF), 26 tahun, tertangkap pihak berwenang karena kasus mutilasi pria bernama Rinaldi Harley Wismanu di Lantai 16 Tower Ebony, Apartemen Kalibata City pada Rabu, 16 September 2020.
Pasangan kumpul kebo itu tertangkap setelah keluarga korban membuat laporan orang hilang ke Polda Metro jaya karena Rinaldi tidak bisa dihubungi pihak keluarga sejak 9 September 2020.[]