Profil Tim Advokasi Novel Baswedan

Saat kasus Novel Baswedan larut dalam kegelapan, mereka yang tergerak membelanya membentuk Tim Advokasi Novel Baswedan. Berikut profil mereka.
Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan memberikan keterangan pers di Gedung KPK, Jakarta, Jumat 26 April 2019. (Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya).

Jakarta - Tim advokasi Novel Baswedan merasa ada kejanggalan atas tertangkapnya dua pelaku kasus penyiraman air keras terhadap Novel. Hal ini disebabkan karena pertama, adanya Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidik (SP2HP) tertanggal 23 Desember 2019 yang menyatakan pelaku belum diketahui. Penyebab kedua karena adanya perbedaan berita yaitu apakah kedua tersangka yang merupakan anggota Polri aktif tersebut menyerahkan diri atau ditangkap.

Atas kejanggalan tersebut, tim advokasi meminta Presiden Jokowi harus memberikan perhatian dan sanksi tegas kepada Kapolri. “Jika ditemukan kejanggalan, maka presiden harus memberikan sanksi tegas kepada Kapolri,” ujar Alghiffari Aqsa, anggota tim advokasi Novel Baswedan.

Sejak awal kasus Novel Baswedan berlarut-larut dalam kegelapan, mereka yang tergerak membelanya membentuk Tim Advokasi Novel Baswedan, yaitu Alghiffari Aqsa, Muhammad Isnur, dan Saor Siagian. Berikut profil mereka.

Alghiffari Aqsa

Alghiffari AqsaAlghiffari Aqsa. (Foto: linkedin.com)

Lulusan Fakultas Hukum (FH) Universitas Indonesia (UI) (2008) ini adalah mantan direktur di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) peridoe 2015-2018 menggantikan Febi Yonesta (2012-2015). Sejak lulus dari FH UI, pria kelahiran Padang, Sumatera Barat, 11 Februari 1986 ini mulai aktif berkegiatan di LBH Jakarta. Kariernya di LBH dimulai dengan menjadi asisten pengacara publik selama setahun, kemudian dipercaya untuk memimpin divisi penguatan komunitas hukum.

Selama mengabdi di LBH, pria yang menghabiskan masa kecilnya di kampung Binuang ini telah terlibat lebih dari 300 kasus yang ditangani LBH Jakarta. Mulai dari kasus buruh, keluarga, hingga kasus sipil dan politik. Ia juga telah mengikuti setidaknya 18 litigasi dan advokasi kebijakan selama periode 2008-2014.

Pada 2012-2013, Pengacara berdarah Minang yang terampil bermain alat musik cello ini, pernah mengikuti program fellowship di Columbia Law School, Columbia University, Amerika Serikat, selama 6 bulan. Pada 2016, ia juga mendapat pelatihan advokat selama 2 bulan di Melbourne. Selain itu, ia merupakan board member dari Southeast Asia Legal Aid Network (SEALAW), anggota International Commission of Jurist Victoria, dan anggota Victorian Bar, Overseas Counsel (Roll No: 138) sejak 2016.

Muhammad Isnur

M IsnurM. Isnur. (Foto: jurnalislam.com)

Muhammad Isnur saat ini bertugas sebagai advokat dan pengacara publik di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta. Di sana, ia sebagai Kepala Bidang Penanganan Kasus. Salah satu kasus yang ia tangani adalah perizianan reklamasi Teluk Jakarta.

Pria yang gemar menulis buku, jurnal, dan beberapa tulisan di media ini pada 2017 dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Mayjen TNI Purnawirawan Kivlan Zen atas tuduhan telah menuding Kivlan sebagai dalang di balik aksi penyerangan gedung YLBHI, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Namun, menurut Isnur, hal tersebut merupakan kesalahan pemberitaan media, karena dia tidak pernah menggunakan kata “dalang” saat konferensi pers di Komnas Perempuan kala itu.

Saor Siagian

Saor SiagianSaor Siagian. (Foto: saorsiagian.com)

Pengacara kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara, 9 Mei 1962 ini pernah membela Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP). Saat itu, jemaat Gereja HKBP mengalami gangguan ketika hendak menjalankan ibadah oleh beberapa oknum. Selain itu, ia juga pernah menjadi kuasa hukum jemaat Ahmadiyah, dan kuasa hukum Bambang Widjojanto.

Suami dari Mery Sibarani ini pernah bekerja di Legal Consultan dan Dale Carnegie Training, Jakarta. Sebelum akhirnya membuka firma hukumnya sendiri.

Pria yang pernah mengemban ilmu di Fakultas Hukum (FH) Universitas Kristen Indonesia (UKI) ini adalah ayah dari tiga orang anak, Bunga Meisa Siagian, Maria Grace Delima, dan Paulus Reinhard Siagian. []

Baca juga:

Berita terkait
Novel Baswedan dan Tanda Pagar Tangkap Dewi Tanjung
Dewi Tanjung pernah menuduh mata Novel Baswedan rekayasa. Kini penyiram air keras Novel telah ditangkap, menggema seruan #TangkapDewiTanjung.
Mencari Jenderal di Balik Kasus Novel Baswedan
Tim Advokasi Novel Baswedan meminta pihak berwenang segera mengungkap sosok jenderal di balik penyerangan dengan air keras terhadap Novel Baswedan.
Penyiram Air Keras Novel Baswedan, Punya Dendam Apa?
Dua orang yang menyiramkan air keras ke mata Novel Baswedan, telah menyerahkan diri ke polisi. Punya dendam apa mereka kepada penyidik KPK itu?
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.